Komandan Korem 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah menghadiri Penerimaan jabatan Komandan Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama di Sei Ulin Banjarbaru, Jumat (27/08/2021).
Kegiatan dihadiri oleh jajaran Kasi Kasrem 101/Antasari, Dandim 1007/Banjarmasin, Dandim 1005/Batola, Dandim 1006/Banjar, Dandim 1009/Tanah Laut, Dandim 1010/Tapin, para Dan/Ka Balak Aju Wilayah Korem 101/Antasari, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcabrem 101 PD VI/Mulawarman beserta pengurus, dan perwakilan Perwira, Bintara dan Tamtama jajaran Korem 101/Antasari.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan penerapan disiplin protokol kesehatan dan seluruh undangan diwajibkan menggunakan masker serta menjaga jarak.
Yonif 623/Bhakti Wira Utama sendiri merupakan salah satu satuan tempur dibawah Korem 101/Antasari, mempunyai peran penting dalam mendukung tugas pokok Korem 101/Antasari, khususnya dalam menciptakan stabilitas keamanan di wilayah Kalimantan Selatan.
Satuan Yonif 623/BWU ini membawahi 5 Kompi yang terdiri dari 3 kompi senapan, 1 kompi bantuan dan 1 kompi markas. Kompi Senapan A berkedudukan di Liang Anggang Banjarbaru, Kompi Senapan B di Batulicin dan Kompi Senapan C berkedudukan di Pelaihari Kab. Tanah Laut, sedangkan untuk Kompi Markas dan Kompi Bantuan berkedudukan di Makoyonif 623/BWU di Sungai Ulin Banjarbaru.
Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah dalam sambutannya mengatakan penerimaan jabatan diarahkan untuk meningkatkan kinerja satuan, sehingga kualitas hasil karya satuan akan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Sedangkan dalam konteks pembinaan personel diprioritaskan untuk lebih memantapkan kualitas manajerial dan kepemimpinan, memperluas wawasan dan memperkaya pengalaman bagi prajurit yang menjalankannya.
“Penerimaan jabatan Komandan Batalyon ini hendaknya dipahami sebagai optimalisasi pencapaian tugas pokok Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama”, tambah Firmansyah.
Selanjutnya ditegaskan bahwa Yonif 623/BWU juga merupakan bagian dari masyarakat, yang keberadaannya tidak terlepas dari dinamika kehidupan masyarakat sekitarnya.
“Oleh karena itu, komandan satuan dituntut mampu menanamkan pada diri setiap prajurit, arti pentingnya menciptakan kemanunggalan TNI-Rakyat, dengan tidak meninggalkan jati dirinya sebagai tentara rakyat, pejuang, nasional dan profesional,” tuturnya. MC Kalsel/Fuz