Pemerintah Pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Dewan Pers kembali bersinergi untuk mengedukasi masyarakat melalui pemberitaan selama pandemi COVID-19.
Seperti pada awal pandemi tahun lalu, periode kedua kerja sama ini akan dilanjutkan terhitung pada bulan Mei ini hingga Desember.
Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) ini dinilai efektif untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam penanganan bencana non alam di Indonesia.
Kepala BNPB yang juga Ketua Satgas COVID-19, Letjen TNI Doni Monardo berikan penjelasan pada Briefing Peserta FJPP Angkatan 3/2021 melalui video telekonferensi, Senin (10/5/2021).
Monardo menyampaikan situasi negara dalam penanganan masa pandemi serta mengajak kepada 3.030 peserta Angkatan 3/2021 ini betul-betul menjaga diri termasuk keluarga dan bangsa.
“Diharapkan kepada kita semua agar betul-betul dalam posisi yang tetap terlindungi secara bangsa termasuk keluarga dan kita pribadi,” ujarnya.
Disampaikan juga bahwa apresiasi dan tujuan FJPP ini sangat penting untuk melakukan sebuah peningkatan dan juga sinergitas yang lebih kuat antara pemerintah dan juga kalangan awak media dalam rangka upaya bersama perang menghadapi pandemi COVID-19 tersebut.
“Kita semua menyadari bahwa 63% keberhasilan bangsa kita dalam melakukan sosialisasi itu sangat dipengaruhi oleh media, baik itu media sosial, media mainstream dan semua perangkat media memiliki peran yang sangat penting karena bisa memberikan informasi,” katanya.
Berkaca pada kasus di India, Doni juga menyampaikan harap bahwa pengalaman tersebut agar tidak terjadi Indonesia.
Kasus di India merupakan kasus eksponensial dan itu susah dikontrol, tidak akan bisa berhenti dengan mudah, dan pengalaman itu jangan sampai terjadi di negara ini.
“Oleh karenanya, membatasi pergerakan orang adalah hal yang sangat penting kita lakukan, kawan-kawan harus mampu membangkitkan emosi warga bahwa ini adalah keputusan terbaik untuk bangsa kita,” pesan Doni.
Sehingga aturan seperti larangan mudik diharapkan masyarakat dapat bersabar, termasuk yang masih ngotot ingin kembali ke kampung atau mungkin nekat.
“Tolong sekali lagi bersabar, bersabar dan bersabar, semoga itu bisa membantu kita untuk mengurangi kasus,” tambah Doni. MC Kalsel/Fuz