BKKBN Provinsi Kalsel mengadakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Rapat Koordinasi teknis (Rakornis) kemitraan program Bangga Kencana Tingkat Provinsi Kalsel untuk berkomitmen meningkatkan program Bangga Kencana di Aula Kantor BKKBN Kalsel, Banjarmasin.
Kegiatan yang mengusung tema Meningkatkan Upaya dan Strategi Dalam Rangka Percepatan Implementasi Program Bangga Kencana Melalui Lintas Sektoral dan Mitra Kerja dimasa Pandemi COVID-19 dibuka secara virtual oleh PJ Gubernur Kalsel, Safrizal ZA diwakili Oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Syaiful Ashari.
Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan mengatakan latar belakang Rakerda ini merupakan tindaklanjut Rakernas pada 28 Januari 2021 di Jakarta yang dibuka oleh Presiden RI.
“Jadi rakerda pada hari ini bertujuan untuk mengevaluasi pencapaian kinerja tahun 2020, kemudian menyusun rencana di tahun 2021. Dan tentunya rencana itu inti target kita berapa, lalu kita bagi habis ke masing-masing Kabupaten/Kota,” ujar Ramlan, Rabu (24/3/2021).
Sehingga diharapkan dari rakerda ini dapat menghasilkan rencana kerja dan kegiatan yang jelas, termasuk momen mensosialisasikan tentang penurunan percepatan stunting.
“Oleh karena itu, BKKBN diamanahkan Presiden sebagai koordinator pelaksana percepatan penurunan stunting. Kita ditargetkan dari 27 persen dan harus turun 14 persen di tahun 2024,” tuturnya.
Tentu ini sesuatu yang besar dan perlu dukungan semua stakeholder terkait, baik itu instansi pemerintah atau mitra kerja, organisasi keagamaan, Tim penggerak PKK sehingga berkeyakinan upaya percepatan penurunan stunting akan tercapai.
“Jadi rakerda ini adalah momentum sangat strategis dan sangat penting untuk kita sepakati langkah kedepan, yang akan kita lakukan terkait program Bangga Kencana termasuk didalamnya percepatan penurunan stunting,” ungkapnya.
Dikesempatan yang sama, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Syaiful Ashari mengatakan program bangga kencana, merupakan langkah strategis untuk merangkul target sasaran, utamanya generasi milenial terkait pentingnya pengendalian penduduk dan program KB.
“Untuk itu pelaksanaan program bangga kencana Tahun 2021 harus memperhatikan masalah yang dihadapi seperti masih terjadinya perkawinan usia dini, rendahnya capaian KB MKJP di Kabupaten/Kota dan masih tingginya angka stunting,” kata Syaiful.
Oleh sebab itu, dengan permasalahan yang dihadapi dan dalam stuasi pandemi COVID-19 yang masih terus terjadi maka diperlukan strategi dan upaya yang efektif. Maka melalui implementasi program Kampung KB, akan memberikan dan meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga.
“Saya berharap kita dapat menyiasati kondisi ini agar target kinerja program bangga kencana dapat tercapai,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh