Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Biro Kesejahteraan Masyarakat Setda Provinsi Kalsel menyelenggarakan pertemuan orientasi program Keluarga Berencana (KB) bagi penyuluh agama se Kalimantan Selatan tahun 2019 di ruang rapat H. Maksid Kantor Setda Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Kamis (18/7/2019).
Kegiatan ini diikuti oleh penyuluh agama atau yang membidangi di kementerian agama se Kabupaten/kota, lintas sektor yang terkait, SOPD dan organisasi masyarakat dengan jumlah peserta sebanyak 75 orang.
Dalam sambutannya Gubernur Kaslel yang disampaikam oleh Asisten III Bidang Administrasi umum Setda Provinsi Kalsel, Heriansyah mengatakan kegiatan orientasi ini untuk meningkatkan peran serta Penyuluh Agama dalam meningkatkan sikap dan keterampilan bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat sehingga mampu memberikan penyuluhan secara luas.
“Oleh karena itu peran penyuluh juga dibutuhkan dalam upaya pendewasaan usia perkawinan. Hal ini amat berkait erat dengan kegiatan mensukseskan upaya BKKBN,” ujarnya.
Menurutnya, penyuluh Agama juga harus memahami kebijakan BKKBN sehingga menjelaskan dengan baik, memiliki wawasan KB dengan mengedapankan sikap yang mampu mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.
“Oleh Karena itu program KB tidak terpisahkan dengan bagaimana upaya untuk mencegah terjadinya pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Pengoptimalan peran serta masyarakat dalam ber-KB, termasuk pengoptimalan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan program KB,” katanya.
Sosialisasi dan edukasi tentang program KB. Juga perlu kita tingkatkan, terutama peningkatan peran aktif dari penyuluh agama.
Orientasi ini saya harapkan menjadi ruang untuk menjawab kesamaan pemahaman terhadap aspek-aspek yang terkait dengan program keluarga berencana. Seringkali kita temukan hambatan pelaksanaan program KB, akibat komunikasi yang keliru terlibat didalamnya.
Sementara itu ketua Panitia penyelenggara Tuti Mujenah mengatakan tujuan orientasi ini untuk meningkatkan pemahaman tentang program Keluarga Berencana bagi penyuluh agama agar dapat dilaksanakan secara terpadu, terarah, instensif, bersikenambungan sehingga diperoleh hasil yang optimal.
“Tujuan lainnya untuk menjadk panutan dan tauladan serta motivator dalam menggerakan masyarakat khususnya pada pernikahan usia dini pada anak,” katanya. MC Kalsel/tgh