Memasuki tahun ke-3 kepemimpinan Walikota Banjarmasin, H. Ibnu Sina dan Wakil Walikota Banjarmasin Hermansyah, Pemerintah Kota Banjarmasin ingin memperkuat wirausaha baru dan pelayanan publik berbasis smartcity.
Selama enam bulan terakhir Pemerintah Kota Banjarmasin telah berupaya keras untuk mengintegrasikan semua aplikasi yang ada diseluruh SKPD dilingkup Pemko Banjarmasin yang nantinya akan dihimpun menjadi satu-kesatuan sehingga pelayanan publik seperti e-kelurahan, e-puskesmas, dan lainnya betul-betul terasa.
“Pemko Banjarmasin juga akan bekerjasama dengan RTMC Polda Kalsel untuk menumbuhkan rasa aman bagi warga Kota Banjarmasin, bagaimanapun juga apabila suatu Kota itu sudah aman akan menjadi kota yang maju, tetapi sehebat apapun pembangunannya namun rasa aman tidak ada diwarga merupakan tanda bahwa kota tersebut tidak layak untuk dihuni” ucap Ibnu Sina usai pembukaan Forum Konsultasi Publik di Aula Kayuh Baimbai, Banjarmasin, Kamis (15/2).
Ibnu Sina juga menegaskan bahwa program smartcity yang akan diluncurkan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin bukan untuk gagah-gagahan ataupun mengikuti kota lain, tetapi smartcity merupakan suatu kebutuhan Kota Banjarmasin untuk menjadi kota layak huni.
“Belum lama ini, Kota Banjarmasin mendapatkan peringkat ke-7 se-Indonesia sebagai Kota layak huni, hal ini tentu saja tidak lepas dari partisipasi warga Kota Banjarmasin sehingga Kota Banjarmasin menjadi Kota yang layak huni” tuturnya.
Meskipun Kota Banjarmasin mendapat predikat kota layak huni, Ibnu Sina mengakui bahwa dari sisi transportasi Kota Banjarmasin masih kurang. “Hal ini nantinya akan dimasukan kedalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Banjarmasin tahun 2019, sehingga Kota Banjarmasin memiliki modal transporatasi yang nyaman sebagai salah satu syarat menjadi kota layak huni” pungkasnya. MC Kalsel/Jml