Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Hasnuryadi Sulaiman menghadiri Haul sang ayah ke-10, H Abdussamad Sulaiman bin Haji Basirun di Kompleks Kubah Datu Abdussamad, Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Rabu (26/2/2025).
Momen Haul tersebut menjadi ajang silaturahmi dan doa bersama untuk mengenang jasa serta keteladanan almarhum sebagai tokoh Kalsel yang banyak berkontribusi dalam bidang sosial, keagamaan, dan pembangunan daerah.
Haul ini juga dihadiri oleh habaib dan ulama terkemuka, di antaranya Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, Habib Quraisy Baharun, Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan, Habib Ali Zainal Abidin, KH Ahmad Sanusi Iberahim (Guru Jaro), KH M. Qomaruddin (Guru Busu), Guru KH Ahmad Mulkani, Ustadz H. Mohammad Mobarak, serta banyak ulama dari Kalimantan Selatan.
Selain itu, turut hadir Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalsel, jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Hasnur Group, serta masyarakat yang datang dari berbagai daerah.
Dalam sambutannya, Hasnuryadi menyampaikan rasa syukur atas kehadiran para ulama dan jamaah serta mengajak untuk terus meneladani nilai-nilai yang diajarkan oleh almarhum dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga kami bisa meneruskan apa yang Abah dan Mama ajarkan, Abah adalah seorang pemimpin sejati yang sangat mencintai keluarganya, Kami mohon doa untuk Abah dan Mama tercinta beserta guru-guru yang telah berpulang, semoga kesalahan mereka dihapuskan dan mereka diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ungkap Hasnuryadi dengan penuh haru.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Yasin, Tahlil, dan Dzikir Nasyid yang dipimpin oleh Guru Busu, serta pembacaan doa haul oleh Habib Ali Zainal Abidin. Suasana syahdu semakin terasa dengan pembacaan syair Maulid Al-Habsyi oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf yang diiringi oleh Ahbabul Musthofa Bangil.
Dalam tausiyahnya, KH Ahmad Sanusi Iberahim (Guru Jaro) menekankan bahwa Almarhum H Abdussamad Sulaiman bin Haji Basirun adalah sosok pemimpin yang patut menjadi teladan dalam kehidupan.
“Beliau merintis bersama, usaha beliau diniatkan untuk kemaslahatan umat. Beliau tetap memandang baik orang lain. Beliau menolong orang yang telah menzaliminya,” ujar Guru Jaro.
Guru Jaro juga menyampaikan bagaimana Almarhum selalu mengedepankan keikhlasan dalam beramal dan tidak pernah menyimpan dendam.
“Beliau bukan hanya membangun usaha, tetapi juga membangun kebersamaan. Jika ada orang yang menyakitinya, beliau justru mendoakan kebaikan bagi mereka. Ini adalah contoh akhlak yang harus kita teladani,” tambahnya. MC Kalsel/Fuz