Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan (Dinaskop Kalsel), Gusti Yanuar Noor Rifai menegaskan pentingnya penguatan koperasi dan UMKM sebagai pilar utama dalam membangun perekonomian daerah.
“Kami berupaya untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas produk lokal agar mampu bersaing di pasar, baik nasional maupun internasional,” ujarnya saat membuka pelatihan koperasi di Balai Pelatihan Koperasi Kalsel di Banjarbaru, Senin (24/2/2025).
Ia juga mengapresiasi koperasi-koperasi yang aktif menjalankan Rapat Anggota Tahunan (RAT), disebutkan sebanyak lima koperasi mendapatkan sertifikat penghargaan, sementara lebih dari 20 koperasi lainnya dijadwalkan untuk RAT menjelang bulan Ramadan.
“Kami terus mencari role model koperasi di berbagai sektor, seperti perkebunan, produsen, jasa, dan syariah, contohnya, Koperasi Borneo-Gresindo di Tanah Laut telah menjadi contoh sukses dalam koperasi produsen, sementara Koperasi Syariah yang diaudit secara eksternal telah memperoleh predikat WTP enam kali berturut-turut,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas menekankan pentingnya digitalisasi dan pengawasan dalam modernisasi koperasi, dengan penerapan sistem digital, koperasi diharapkan semakin transparan dan profesional dalam pengelolaannya.
Saat ini, jumlah koperasi di Kalsel telah meningkat dari sekitar 2.000 menjadi 3.088 koperasi, dengan 2.008 di antaranya aktif.
Selain itu, beliau juga mengajak koperasi di Kalsel untuk berperan dalam program sosial, seperti penyediaan bahan pangan bagi santri dan siswa di panti asuhan.
“Ini adalah peluang besar bagi koperasi untuk terlibat dalam rantai pasok kebutuhan pokok seperti telur, daging, dan sayur,” katanya.
Sebagai langkah ke depan, Ia juga menegaskan bahwa regulasi dan dasar hukum koperasi harus menjadi pedoman utama dalam pengelolaan yang baik.
“Kami berharap koperasi-koperasi di Kalsel semakin maju dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian daerah,” tutupnya. MC KAlsel/Fuz
