
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel merilis ekspor barang asal Kalimantan Selatan pada Desember 2024 yang mencapai US$921,32 juta atau turun 17,63 persen dibanding nilai ekspor November 2024 yang sebesar US$1,12 miliar.
Jika dibandingkan dengan nilai ekspor Desember 2023 yang mencapai US$1,08 miliar, nilai ekspor Desember 2024 ini turun sebesar 14,72 persen.
“Ekspor terbesar Kalsel Desember 2024 berdasarkan kode Harmonized System (HS) 2 dijit disumbangkan oleh kelompok bahan bakar mineral (HS 27) dengan nilai US$786,23 juta. Nilai tersebut mengalami penurunan, yaitu sebesar 15,03 persen dibandingkan ekspor November 2024 yang sebesar US$925,30 juta. Pada urutan kedua adalah kelompok lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) yang menyumbang ekspor sebesar US$91,35 juta, turun sebesar 39,09 persen dibandingkan ekspor November 2024 yangmencapai US$149,99 juta. Sementara itu, di urutan ketiga adalah kelompok kayu dan barang dari kayu (HS 44) dengan nilai ekspor US$17,65 juta,” kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (3/2/2025).
Berdasarkan kontribusinya terhadap total ekspor Desember 2024, kelompok bahan bakar mineral (HS 27) memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar 85,34 persen. Kemudian diikuti oleh kelompok kelompok lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) dan kayu dan barang dari kayu (HS 44) dengan kontribusi masing-masing sebesar 9,92 persen dan 1,92 persen.
“Nilai impor Kalsel pada Desember 2024 mencapai US$145,30 juta. Nilai ini naik sebesar 7,16 persen jika dibandingkan dengan nilai impor November 2024 yang sebesar US$135,59 juta. Bila dibandingkan dengan nilai impor Desember 2023 yang mencapai US$179,75 juta, maka nilai impor Desember 2024 ini turun sebesar 19,16 persen,” kata Martin.
Martin pun menjelaskan, lima kelompok barang yang mempunyai nilai impor tertinggi yang masuk ke Kalsel adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27); diikuti kelompok kapal, perahu, dan struktur terapung (HS 89); kelompok mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84); dan kelompok bahan kimia organik (HS 29); serta berbagai produk kimia (HS 38). Nilai impor untuk kelima kelompok barang tersebut masing-masing adalah HS 27 sebesar US$106,03 juta, HS 89 sebesar US$27,48 juta, HS 84 sebesar US$6,24 juta, HS 29 sebesar US$1,90 juta, dan HS 38 sebesar US$0,95 juta.
Adapun kontribusi dari masing-masing kelompok tersebut adalah HS 27 sebesar 72,97 persen; HS 89 sebesar 18,91 persen; HS 84 sebesar 4,30 persen; HS 29 sebesar 1,31 persen, dan HS 38 berkontribusi sebesar 0,66 persen dari total impor Desember 2024.
“Nilai total kelima komoditas terbesar tersebut adalah US$142,61 juta dengan kontribusi sebesar 98,14 persen dari total impor Desember 2024. Nilai ini naik sebesar 7,66 persen dibandingkan total kelimanya pada November yang sebesar US$132,46 juta,” ujar Martin MC Kalsel/scw