Pesawat Pergam Air jenis Airbus A320 PK – BDJ dengan nomor penerbangan PR 093 yang lepas landas dari Bandara Internasional Sultan Hassanudin Makassar menuju Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin mengalami gangguan teknis ketika mendarat. Akibatnya pesawat yang mengangkut 126 orang tersebut terhempas jatuh dan terbakar setelah memasuki runway 28 Bandara Syamsudin Noor.
Jumlah penumpang dari data manifest airline diketahui berjumlah 121 orang dan 5 kru pesawat dengan rincian jumlah korban meninggal sebanyak 21 orang, 39 orang luka berat, 35 orang luka sedang, serta 31 orang luka ringan.
Kejadian tersebut bukanlah sungguhan,melainkan bagian dari skenario Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja ke 93 PT Angkasa Pura I (Persero) yang dilaksanakan di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin pada 12 Oktober 2017. Latihan untuk fungsi koordinasi, komunikasi, dan komando ini digelar secara berkala untuk memastikan jika terjadi hal serupa seluruh personil dan instansi terkait siap menanggulanginya sesuai ketentuan yang berlaku.
Secara umum dapat dijelaskan bahwa Jika terjadi kondisi tersebut, hal pertama yang dilakukan oleh General Manager Bandara Syamsudin Noor selaku Ketua AEC (Airport Emergency Committee) segera mengaktifkan EOC (Emergency Operation Center) sampai dengan kondisi dinyatakan normal. Alur komunikasi dan informasi yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang tertuang di dalam dokumen AEP (Airport Emergency Plan) Bandara Syamsudin Noor yang telah disahkan oleh Kementerian Perhubungan.
Dalam kesempatan yang sama juga diadakan Building Fire Exercise yakni kebakaran yang disebabkan barang yang diduga Dangerous Goods atau barang berbahaya di terminal kargo Bandara Syamsudin Noor. Dalam simulasinya, sebanyak tiga orang mengalami pingsan saat dalam proses evakuasi menuju titik temu atau muster point. Tim Airport Fire Fighting & Rescue Bandara Syamsudin Noor yang dibantu Aviation Security dan Pertamina dengan sigap memadamkan api dan mengevakuasi para korban ke rumah sakit terdekat bersama pihak KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan).
Untuk Aviation Security Exercise, simulasi mengambil kronologis munculnya huru-hara yang dilakukan oleh setidaknya 100 orang yang mengklaim ketidakpuasan atas hasil rekrutmen pegawai Bandara Syamsudin Noor. Meski sempat terjadi tindakan anarkis pelembaran barang keras ke petugas pengamanan namun situasi kembali normal dengan didukung oleh pengamanan dan proses negosiasi bersama pihak TNI AU Sjamsuddin Noor.
Manajemen Bandara Syamsudin Noor menekan komitmennya dalam bisnis kebandarudaraan yang senantiasa mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan. Hal ini selalu dijadikan perhatian lebih karena menyangkut keselamatan jiwa manusia. Penghargaan yang setinggi-tingginya pun disampaikan Manajemen kepada seluruh pihak yang terlibat dan berperan aktif dalam simulasi ini diantaranya TNI AU Sjamsuddin Noor, Denzipur, Kepolisian Banjarbaru, Dinas Perhubungan Banjarbaru, maskapai yang beroperasi di Bandara Syamsudin Noor, KKP, rumah sakit di sekitar Bandara Syamsudin Noor, dan lain sebagainya.
Sepanjang tahun 2016 hingga Juli 2017, PT Angkasa Pura I sendiri telah melaksanakan latihan semacam ini di lima bandara berbeda yang dikelolanya, yaitu di Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Juanda Surabaya, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Sultan Hasanudin Makassar, Bandara Internasional Lombok, dan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Humas AP Bdj – Mc Kalsel