Sebanyak lima diplomat yang tergabung dalam peserta Sekolah Staf Dinas Luar Negeri Angkatan 59 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melakukan kunjungan ke Kalsel.
Kelima Diplomat tersebut diterima langsung Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Drs Abdul Haris, MSi, di ruang rapat P.M. Noor, Kantor Setda Prov Kalsel, Banjarbaru, Selasa (10/10).
Sekretaris Daerah Drs Abdul Haris, MSi, menyampaikan apresiasi serta menyambut gembira atas upaya para diplomat untuk lebih mempromosikan Kalsel ke luar negeri.
Dirinya menyebutkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan tujuan pembangunan yang lebih berorientasi pada peningkatan daya saing perekonomian daerah.
Sasaran yang ingin dicapai diantaranya adalah peningkatan kontribusi sektor pertanian, industri, dan perdagangan. Selain itu, penguatan sektor jasa dan pariwisata
”Sebagai contoh, beberapa potensi wisata yang dimiliki Kalsel antara lain pasar terapung lok baintan, pantai angsana, serta bamboo rafting di loksado yang telah ditetapkan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional,” ucapnya.
Menurutnya, misi pembangunan tersebut tercantum di dalam RPJMD Kalimantan Selatan tahun 2016-2021, sehingga pencapaian target pembangunan dapat terarah dan terukur.
Sekda berharap, kegiatan seperti jangan sampai terhenti karena ini dapat menjadi pintu gerbang guna lebih menggerakan perekonomian di Kalimantan Selatan.
Sementara itu, Ketua rombongan Diplomat, Bayunto Samba menjelaskan, kunjungan ke daerah sebagai bagian dari kurikulum Diklat diplomasi ekonomi yang bertujuan untuk lebih memahami dan menggali potensi ekonomi daerah serta membangun jejaring dengan para pemangku kepentingan.
“Kunjungan ini juga sebagai upaya untuk lebih mempromosikan Indonesia, termasuk daerah oleh para peserta, baik saat bertugas di Kementerian Luar Negeri maupun Perwakilan RI di luar negeri,” sebutnya.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa diplomat harus bisa menjadi ‘marketer’ untuk Indonesia. Kunjungan ke Kalimantan Selatan ini diharapkan dapat membekali para diplomat untuk menjadi ‘marketer’ handal bagi potensi yang dimiliki Indonesia.
Salah satu peserta, Arie Poluzzi mengatakan, berdasarkan data yang pihaknya petakan, turis di kawasan eropa datang paling lama 2 minggu ke suatu negara. Menurutnya, Setidaknya suatu daerah harus memiliki nilai lebih dibandingkan daerah lain, dengan adanya paket-paket wisata yang lengkap disediakan.
”Turis-turis di eropa mulai dari usia 18 hingga 40, ini merupakan market yang bagus untuk mereka bisa merasakan petualangan di kalimantan Selatan, kita bisa jual alam kita dengan petualangan alam,” sebutnya.
Selain itu, dirinya menyarankan untuk dapat menarik wisatawan luar negeri salah satunya adalah dengan menyelenggarakan offroad kelas internasional dengan promosi atau bekerjasama media-media olahraga dunia.
Sedangkan peserta lainya, Elizabeth Diana Dewi, mengatakan bahwa begitu banyak potensi Kalimantan Selatan yang bisa dipromosikan ke luar negeri, tinggal promosinya saja yang yang perlu lebih gencar.
Dirinya meyebutkan, apa saja yang ingin Kalimantan Selatan tawarkan bisa disampaikan ke pihaknya. ”Nanti kita akan hubungkan dengan daftar pejabat di Kementerian Luar negeri, saya rasa mereka sangat siap mebantu, baik itu paket wisata, paket investasi maupun paket-paket lainya,” sebutnya. Humasprov