Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat Banua.
Salah satunya dengan menggandeng Wahyudi Rifani, seorang penulis lokal dengan judul Pendidikan Islam, Sejarah, Konsep, dan Strategi Pembelajaran, yang kemudian dibedah bersama para guru PAI, penulis lainnya, hingga penggiat literasi, di Aula Dispersip Kalsel, Selasa (5/11) kemarin.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Nurliani Dardie melalui Plt. Sekretaris, Adethia Hailina menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu program pihaknya dalam rangka meningkatkan literasi melalui para pendidik.
“Beliau sengaja kita pilih karena memang kita ingin para pendidik yang hadir hari ini bisa menjadi perpanjangan tangan kita untuk meningkatkan literasi peserta didiknya, terlebih di bidang agama Islam,” ungkap Adethia.
Selain itu menurutnya, hal ini juga dalam rangka mengangkat para penulis lokal hingga bisa lebih dikenal, dan tulisannya dapat memBanua.
“Mungkin ini akan kita lakukan lagi pada tahun depan, sehingga semakin kuat literasi para pendidik se-Kalsel ditularkan kepada para peserta didik, dan para penulis lokal bisa terekspose,” tuturnya.
Sementara itu, Wahyudi Rifani menerangkan, buku kelimanya ini dilatarbelakangi oleh kentalnya relegiusitas warga Kalsel, namun kesadaran akan pendidikan Islam masih belum tinggi.
“Karena memang itu bagian dari dampak banyaknya model dan pola pendidikan global. Harapannya melalui kegiatan dan buku ini, bisa menyegarkan kembali ingatan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat kita terkait pentingnya latar belakang sejarah, hingga implementasi pendidikan Islam dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Dia menambahkan, bahwa bukunya ini juga berisi metode dan strategi pembelajaran dalam mengimplementasikan pendidikan Islam di lembaga pendidikan.
“Selain itu, juga mengupas tentang sumber-sumber kebenaran pengetahuan, fragmen sejarah tentang bagaimana asal usul lembaga pendidikan Islam itu muncul, dan materi apa yang diajarkan pada masa itu hingga sekarang, hingga keterkaitan lainnya,” pungkasnya. MC Kalsel/Jml