Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pariwisata Kalsel berkomitmen untuk terus meningkatkan kompetensi pengelola Pokdarwis melalui program Pelatihan Pengembangan Sadar Wisata dan Potensi Masyarakat Destinasi Pariwisata.
Hal ini diperlukan mengingat kompetensi sumber daya manusia pengelola sektor pariwisata dalam hal ini Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menjadi faktor penting dalam menunjang kemajuan sektor pariwisata di Banua.
Pelatihan kali ini difokuskan kepada sejumlah pengelola Pokdarwis Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), dimana melalui pelatihan ini para peserta akan dibekali tentang SOP mitigasi bencana di objek wisata, pemanfaatan media sosial sebagai sarana promosi, dan juga penyampaian story telling. Turut hadir pada pelatihan tersebut Kepala Dispar Kabupaten HSU, Syaifullah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten HSU.
Kepala Dispar Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin diwakili Plh. Kepala Dispar Kalsel, Muhammad Noor menuturkan pelaksanaan pelatihan ini sesuai dengan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk mengembangkan SDM di sektor pariwisata di daerah.
“Pelatihan ini sesuai dengan program Kemenparekraf, khususnya berkaitan dengan story telling, dimana diharapkan pengelola Pokdarwis mengetahui secara umum tentang sejarah destinasi yang mereka kelola, dan menyampaikannya kepada masyakarat luas sebagai salah satu daya tarik objek wisata yang dikelola,” kata Muhammad Noor, Kabupaten HSU, Senin (23/9/2024).
Dia menginginkan agar materi pelatihan ini dapat diimplementasikan disetiap objek wisata oleh Pokdarwis di Kabupaten HSU.
“Materi yang diberikan hari ini diharapkan dapat memberikan efek jangka panjang dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, pendapatan, dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar destinasi wisata,” tuturnya.
Muhammad Noor mengungkapkan peran Pokdarwis sangat diperlukan untuk memajukan pariwisata sekaligus mengembangkan ekonomi rakyat.
Hal ini karena Pokdarwis adalah masyarakat yang mengerti dan memahami bagaimana menjaga dan mengelola suatu objek wisata, sehingga pengunjung betah dan merasa nyaman ketika berada disuatu objek wisata.
“Dengan hadirnya banyak wisatawan akan membuat masyarakat setempat lebih peduli akan kelestarian daya tarik wisata, baik itu seni budaya tradisional, keindahan alam, maupun bangunan dan peninggalan bersejarah,” jelasnya.
Lebih jauh Muhammad Noor mengatakan, sejak 2023-2025, Kabupaten HSU mendapatkan bantuan pengembangan Pariwisata Kerbau Rawa dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dengan total bantuan sebesar Rp8 Miliyar.
Bantuan tersebut diberikan karena Kabupaten HSU termasuk salah satu sasaran wilayah atau lokasi dari kegiatan Penyusunan Dokumen Peta Jalan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Kalsel.
“Selain itu pada 2025 nanti, Kabupaten HSU juga akan mendapatkan bantuan dana dari Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan untuk Pengembangan Pariwisata Pulau Sambujur Desa Tampakang Kecamatan Paminggir,” tukasnya. MC Kalsel/Jml