Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024 disertai dengan nota keuangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalsel.
Menurut Roy, penyampaian Raperda tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2024 sangat penting karena memuat rencana keuangan yang digunakan Pemerintah Provinsi Kalsel dalam melaksanakan pelayanan umum dalam satu tahun anggaran.
“Kita ingin perubahan APBD tahun anggaran 2024 bisa mencapai target-target pembangunan, demi mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kalsel,” kata Roy pada rapat paripurna, di Banjarmasin, Rabu (21/8/2024).
Roy menyebutkan, adapun struktur APBD yang tertuang dalam Raperda tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2024, diantaranya pendapatan daerah dianggarkan dengan proyeksi sebesar Rp11.470.536.243.704 dan belanja daerah dianggarkan sebesar Rp13.175.256.507.020 terjadi defisit anggaran sebesar Rp1.704.720.263.316.
“Kemudian, pada posisi penerimaan pembiayaan dianggarkan sebesar Rp1.762.208.763.316 dan pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp57.488.500.000,” ungkap Roy.
Dijelaskan Roy, di tahun ini akselerasi atau percepatan pembangunan daerah dilakukan dari segi kuantitas maupun kualitas.Tentunya, percepatan ini tetap pada tujuan dan bingkai utamanya, yaitu untuk mewujudkan visi Kalsel Maju dengan tetap berpegang pada koridor peningkatan kesejahteraan kehidupan masyarakat.
“Memang ada empat fokus pembangunan di tahun ini, yaitu peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pada sektor pendidikan, kesehatan dasar, kemiskinan dan kesempatan kerja, pemerataan infrastruktur dasar dan konektivitas, struktur perekonomian untuk mendukung pengembangan digitalisasi UMKM, hilirisasi industri, pertanian, pariwisata menuju investasi ekonomi hijau,” tutur Roy.
Lebih jauh Roy pun mengutarakan, tema pembangunan Kalsel di tahun ini yaitu “Peningkatan Kualitas Daya Saing Daerah untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Inklusif”.
“Dari tema itu memberi gambaran bahwa pembangunan Provinsi Kalsel diarahkan untuk meningkatkan daya saing daerah dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip fundamental dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,” terang Roy. MC Kalsel/Ar