Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengadakan Gerakan Indonesia Membaca “Sepekan Satu Buku Membaca Nyaring”.
Gerakan ini dilaksanakan dalam rangka pembudayaan kegemaran membaca dan literasi sejak dini. Kegiatan inipun diikuti ratusan siswa siswi dan guru pendamping SLTA sederajat di Kalsel.
Pustakawan Ahli Utama Perpusnas RI, Sri Sumekar mengatakan, salah satu yang melatarbelakangi digagasnya Gerakan Indonesia Membaca ini yakni masih rendahnya indeks literasi masyarakat Indonesia.
“Berdasarkan penelitian PISA 2022 lalu skor kemampuan membaca kita sebesar 359 atau di peringkat 71 dan ini masih belum ada peningkatan. Selain itu presentasi siswa yang mencapai komptensi minimun lirerasi juga masih rendah yakni SMP 59 persen, dan SMA 49,26 persen” ucapnya, Banjarmasin, Rabu (31/7/2024).
Untuk itu, lanjutnya diperlukan gerakan yang masif untuk memotivasi masyarkat Indonesia khususnya kalangan pelajar salah satunya melalui Gerakan Indonesia Membaca Sepekan Satu Buku ini.
“Gerakan ini kita laksanakan di 12 Provinsi dan Kalsel menjadi Provinsi yang ke-11. Saat ini sudah ada 2.084 siswa yang mendaftar untuk mengikuti kegiatan ini,” jelasnya.
Lebih jauh Sri mengungkapkan dilihat dari aktivitas literasi membaca pelajar di Kalsel menempati peringkat 16 dan ini menjadi PR bagi Pemerintah Provinsi Kalsel untuk meningkatkannya.
“Secara nasional masuk dalam kategori sedang, namun kita harapkan nilai ini bisa ditingkatkan lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani mengatakan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel untuk meningkatkan literasi membaca pelajar di Banua.
“Kami siap berkolaborasi karena peningkatan minat baca siswa ini masuk dalam ranah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel,” katanya.
Nurliani sendiri juga mengaku bahwa pihaknya selama ini telah melaksanakan program perpustakaan keliling secara rutin baik itu menggunakan mobil perputakaan keliling dan trail pustaka untuk menyambangi sekolah-sekolah di daerah pelosok guna meningkatkan literasi mereka.
“Kita dari Dispersip menyediakan fasilitas baik itu baca buku di tempat (Perpustakaan Palnam dan Piere Tendea) dan perpustakaan keliling,” tuturnya.
Selain itu, Nurliani mengaku bahwa pihaknya secara rutin mengundang duta baca Indonesia dan pendongeng baik nasional maupun lokal untuk memotivasi masyakarat banua khususnya para generasi muda untuk cinta dengan perpustakaan dan juga buku.
“Kami sudah sering mendatangkan duta baca seperti Andrea Hirata, Najwa Shihab dan lainnya untuk memotivasi generasi muda kita,” tukasnya. MC Kalsel/Jml