Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah menjadi masalah yang sangat serius di Indonesia, terutama di Kalimantan Selatan. Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Provinsi Kalsel melalui UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan pertemuan Rencana Kontinjensi Karhutla di Banjarmasin.
Kegiatan tersebut membahas tentang kesiapsiagaan klaster kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdampak bencana Karhutla.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Raudatul Jannah diwakili oleh Sekretaris, Mutia Iflah menyatakan bahwa rencana kontinjensi Karhutla sangat vital dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana Karhutla di provinsi Kalimantan Selatan.
“Rencana kontinjensi tersebut bertujuan untuk memobilisasi berbagai sumber daya manusia kesehatan dan para pemangku kepentingan untuk menangani krisis kesehatan dengan cepat dan efektif,” kata Mutia, Selasa (9/7/2024).
Menurutnya ada beberapa poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut meliputi peran pemerintah daerah melalui dinas kesehatan dalam menyusun serta menerapkan rencana kontinjensi Karhutla klaster kesehatan di Kalimantan Selatan. Lalu situasi terkini, termasuk data statistik, penyebab utama, dan dampak Karhutla terhadap masyarakat serta lingkungan di Kalimantan Selatan..
Melalui pertemuan tersebut, diharapkan dapat disusun rencana kontingensi Karhutla klaster kesehatan dengan baik.
“Dalam menghadapi masalah Karhutla ini, kesiapsiagaan klaster kesehatan sangat penting untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terdampak bencana,” imbuhnya.
Ditambahkannya, semua pihak diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap masyarakat yang terdampak bencana Karhutla.
“Kita juga diingatkan untuk tidak melupakan pentingnya lingkungan hidup dan melakukan upaya pencegahan Karhutla sebelum terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Krisis Kesehatan, Rini Fajar Wati menambahkan kegiatan ini bertujuan untuk menyusun dokumen rencana kontinjensi sebagai panduan dalam penanganan bencana, terutama sat terjadi krisis kesehatan, dengan cepat dan efektif.
Kemudian menjadi dasar untuk memobilisasi sumber daya para pemangku kepentingan (sub klaster kesehatan) saat terjadi krisis kesehatan dan Meningkatkan kesiapsiagaan kolektif dalam menghadapi krisis kesehatan.
“Kita ingin pertemuan ini menghasilkan kesepakatan bersama dalam menyusun dokumen rencana kontinjensi untuk penanganan Karhutla,” kata Rini.
Untuk diketahui kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 9-11 Juni 2024 dan diikuti 90 peserta terdiri 65 Orang dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan 25 Orang dari Lintas Program Dinas Kesehatan dan Lintas Sektoral Provinsi Kalimantan Selatan. MC Kalsel/scw