Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) merilis NTP Kalimantan Selatan (Kalsel) yang turun 0,29 persen dibandingkan NTP April 2024, yaitu dari 114,24 menjadi 113,90.
“Penurunan NTP Mei 2024 juga dipengaruhi oleh turunnya NTP pada tiga subsektor, yaitu tanaman pangan sebesar 2,29 persen; tanaman hortikultura sebesar 0,91 persen; dan perikanan sebesar 0,41 persen. Sementara NTP pada subsektor tanaman perkebunan rakyat dan peternakan mengalami kenaikan, dengan nilai masing-masing sebesar 2,07 persen dan 1,40 persen secara berurutan,” ujar Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (3/6/2024).
Disebutkan Martin, Penurunan NTP Mei 2024 juga dipengaruhi oleh naiknya NTP pada tiga subsektor, yaitu tanaman hortikultura sebesar 2,26 persen; tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,64 persen; dan peternakan sebesar 3,29 persen. Sementara NTP pada subsektor tanaman pangan dan perikanan mengalami penurunan, masing-masing sebesar 0,16 persen dan 0,34 persen secara berurutan.
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Terkait harga, Martin menyebutkan rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani turun sebesar 8,12 persen, dari Rp7.090,84 per Kg di April 2024 menjadi Rp6.514,95 per Kg di Mei 2024.
“Harga gabah di tingkat penggilingan juga mengalami penurunan sebesar 8,22 persen dari Rp7.202,05 per Kg di April 2024 menjadi Rp6.610,01 per Kg di Mei 2024,” ucap Martin. MC Kalsel/scw