DPPPAKB Kalsel Berperan Aktif Wujudkan Pengembangan Pondok Pesantren Ramah Anak

Kepala DPPPAKB Kalsel, Sri Mawarni. MC Kalsel/scw

Di tengah upaya besar pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Ramah Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kalimantan Selatan (Kalsel) berperan aktif dalam mewujudkan visi tersebut melalui pengembangan pondok pesantren ramah anak. 

Hal ini merupakan salah satu langkah strategis dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan mendukung hak-hak anak, terutama bagi mereka yang berada dalam lingkungan pesantren.

Kepala DPPPAKB Kalsel, Sri Mawarni, dalam wawancaranya mengungkapkan, “Pondok pesantren ramah anak merupakan bagian dari visi dan misi Presiden Republik Indonesia. Kami di DP3A KB berupaya agar pesantren-pesantren yang ada di Kalsel bisa menjadi tempat yang aman dan mendukung perkembangan anak, baik dalam pendidikan, kesehatan, maupun perlindungan dari kekerasan.”

Sri Mawarni menambahkan bahwa untuk mencapainya, DPPPAKB Kalsel menjalankan pelatihan dan advokasi kepada para pengasuh dan pimpinan pondok pesantren. 

“Melalui pelatihan dan advokasi, kami memberikan pemahaman mengenai pentingnya pemenuhan hak anak, seperti hak atas pendidikan dan kesehatan, serta memastikan tidak ada bentuk kekerasan, termasuk bullying, di lingkungan pesantren,” ujarnya di Banjarbaru, Selasa (18/2/2025)

Saat ini, sudah ada satu pondok pesantren yang terstandarisasi sebagai pondok pesantren ramah anak di Kalsel, yakni Pondok Pesantren Alfalah Putra. Pesantren ini telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. 

“Pondok Pesantren Alfalah Putra merupakan contoh terbaik yang dapat diikuti oleh pesantren lainnya. Namun, kami juga sedang dalam proses pembenahan dan pendampingan terhadap pesantren-pesantren lainnya agar mereka dapat memenuhi standar yang sama,” lanjut Sri Mawarni.

Meski begitu, untuk melanjutkan upaya ini, DP3A KB Kalsel menghadapi tantangan anggaran yang terbatas. Sri Mawarni menjelaskan bahwa meskipun pelatihan diharapkan dapat dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Kalsel, namun dalam rangka penghematan anggaran, pelatihan ke depan kemungkinan besar akan dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom. 

“Kami mengikuti Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi anggaran. Dengan kondisi tersebut, kami akan terus melakukan pembenahan dan pelatihan secara virtual agar upaya ini tetap berjalan dengan efektif,” tutup Sri Mawarni.

Dengan komitmen yang kuat, DPPPAKB Kalsel bertekad untuk menjadikan seluruh pondok pesantren di wilayah ini sebagai tempat yang ramah anak, di mana anak-anak dapat berkembang dengan aman, sehat, dan terlindungi.

“Pondok Pesantren ini merupakan Satuan Pendidikan Ramah Anak yg merupakan indikator dari Kab/Kota Layak Anak (KLA),” tuturnya. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai