Gubenur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhidin diwakili Plh Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Muhammad Syarifuddin mendorong semua pemangku kepentingan untuk menyusun strategi mengahadapi disrupsi teknologi demi menjaga marwah dunia pers Indonesia khsusunya di Kalsel.
Hal tersebut disampaikan Syarifuddin saat menghadiri Summit Nasional Media Massa Media Sustainability Di Era Kecerdasan Buatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 tahun 2025 di Banjarmasin, Sabtu (8/2/2025).
Menurutnya, disrupsi teknologi yang disebabakan oleh berkembangnya Arificial Intelegent (AI) membawa perubahan di banyak sendi kehidupan, termasuk distribusi informasi untuk masyarakat, yang mana ini menjadi salah satu tantangan besar bagi pegiat media massa karena desakan untuk tetap eksis dan tanggung jawab moral untuk menyampaikan informasi yang terkurasi dengan tepat.
“Tentu perlu ada regulasi yang mengatur arus informasi tersebut. Kegiatan HPN ini menjadi momentum yang mempertemukan kita semua, antara pemerintah selaku regulator kebijakan, jurnalis, pembuat konten, pemilik media maupun asosiasi penerbit, serta peneliti di bidang media. Maka, saya mendorong tersusunnya strategi untuk menengahi kondisi ini,” tegasnya.
Ditambahkan Syarifuddin bahwa pemerintah tidak ingin geliat media terhenti akibat perkembangan AI yang semakin masif.
“Hendaknya para pegiat media bisa beradaptasi dengan perkembangan AI ini, sehingga bisa terus berjalan memerankan fungsinya sebagai penyeimbang dan kontrol pemerintah,” tuturnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh CEO Grup WIR Adiprimo Rizky selaku pemateri pada seminar tersebut yang menyebutkan bahwa AI bukanlah sebuah ancaman melainkan sebuah teknologi yang dibangun untuk membantu manusia.
“Jadi saya merasa yang namanya AI itu harus dianggap sebagai assistive technology yang dapat membantu kita menjawab semua permasalahan sehari-hari,” tukasnya. MC Kalsel/Jml