Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengadakan Workshop pengendalian mutu dan Asphalt Mixing Plant (AMP) pada Pekerjaan Aspal di Lingkungan BPJN Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Selasa (29/10/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh Para Satker BJPN Kalsel, PPK, penyedia jasa dan para Asisten dan akedemisi.
Ketua Panitia sekaligus Tim Leader Bantuan Teknis BPJN Kalsel, Hasan Husaini, menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam terkait produksi aspal dan peralatan AMP.
“Hal ini untuk memastikan standar mutu dan spesifikasi yang ketat tetap terpenuhi, serta menjaga kualitas pembangunan jalan nasional yang berkualitas sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Hasan Husaini yang juga menjabat Ketua Dewan Pakar Nasional DPP Intakindo.
Menurutnya, tantangan yang muncul dalam proses pembangunan jalan nasional adalah dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, workshop ini dapat menjadi solusi untuk penyegaran pengetahuan dan pelaksanaan yang lebih baik, sehingga para peserta diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pembangunan jalan nasional di Kalimantan Selatan.
“Dalam pembaruan dan peningkatan kualitas pembangunan jalan nasional, perlu adanya inovasi terus menerus dalam memenuhi standar mutu dan spesifikasi yang ketat. Dalam pengerjaan aspal, harus mematuhi standar yang telah ditetapkan untuk mengendalikan mutu agar dapat meningkat,” ungkapnya
Selain itu, dalam menjaga kualitas dan peningkatan mutu jalan nasional, perlu dilakukan perbaikan terutama dari segi mutu jalan yang rusak. Sejauh ini, pantauan BPJN selama ini menunjukkan bahwa jalan nasional di Kalimantan Selatan perlu ditingkatkan dalam pembangunannya dan pemeliharaannya.
“Setiap tahun harus ada pembaruan terkait perbaikan pelaksanaan jalan untuk menjaga kualitas pembangunan jalan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya Workshop ini menjadi salah satu langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas pembangunan jalan nasional yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Dalam menghadapi tantangan di masa depan, dibutuhkan kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk menciptakan inovasi dan pembaruan agar mutu pembangunan jalan nasional semakin meningkat,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh