Pemerintah Provinsi Kalimantan mengapresiasi penyelanggaran Forum Group Discussion (FGD) penguatan sinergitas “Badan karantina indonesia dengan pemerintah daerah dalam mendukung akselerasi ekspor produk pertanian (hewan, ikan, dan tumbuhan)” sebagai salah satu rangkaian hari lahir ke 66 tahun Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (FEB ULM).
Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Agus Dyan Nur mengungkapkan Pemprov Kalsel berupaya mengurangi ketergantungan terhadap sektor pertambangan dan beralih ke sektor lain yang potensial, seperti pertanian, pariwisata, industri hilirisasi, dan perdagangan.
“Salah satu cara yang kami lakukan ialah dengan mendorong hilirisasi produk ekspor di kalimantan selatan dengan berupaya mempromosikan ekspor dengan mencari produk unggulan di sektor pertanian, perikanan dan sektor industri kecil menengah terus digalakkan,” ucapnya, Banjarmasin, Selasa (25/9/2024).
Dirinya menerangkan, Provinsi Kalimantan Selatan dengan luas wilayah 3,75 juta Ha mempunyai agroekosistem yang beragam, dengan luas lahan yang digunakan untuk persawahan seperti sawah irigasi, tadah hujan, rawa lebak dan pasang surut sekitar 600 ribu Ha, dan lahan kering seluas sekitar 3,2 juta Ha.
Lanjut, Ia menuturkan beragamnya agroekosistem di kalimantan selatan tersebut merupakan potensi yang memungkinkan untuk pengembangan berbagai macam komoditas.
“Kita memiliki beberapa produk unggulan ekspor antara lain produk olahan kelapa sawit, karet, kopi, gelinggang, kepiting mangrove, arwana, sarang walet, kayu gaharu, udang, ikan tangkap, dan belut. Walaupun beberapa komoditas masih terbatas jumlahnya, potensi ekspor produk-produk tersebut sangat besar dan perlu ditingkatkan volume ekspornya,” terangnya.
Ia mengungkapkan, saat ini pemprov kalsel masih memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi seperti kurang daya saing produk daerah di pasar global.
Pihaknya pun terus berupaya mendorong optimalisasi sumber pertumbuhan ekonomi baru, diantaranya investasi bagi usaha kecil, menengah maupun besar dalam rangka meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
“Semoga dengan FGD kali ini diharapkan dapat menjadi pintu pembuka akses pasar agar produk-produk dari kalimantan selatan dapat menembus pasar global,” pungkasnya. MC Kalsel/usu.