IHK Kalsel Naik Menjadi 105,88 pada Agustus 2024

BPS Kalsel/dok

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Agustus 2024 merilis terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,71 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,10 pada Agustus 2023 menjadi 105,88 pada Agustus 2024. Tingkat deflasi m-to-m sebesar 0,36 persen dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,75 persen.

“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,84 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,44 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,49 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,57 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,47 persen; kelompok transportasi sebesar 3,27 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,58 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,30 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,61 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,19 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,40 persen,” kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (2/9/2024).

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y pada Agustus 2024, antara lain: emas perhiasan, tarif parkir, sigaret kretek mesin (skm), gula pasir, bensin, udang basah, ikan patin, mobil, ikan nila, kopi bubuk, cabai rawit, kue kering berminyak, daging ayam ras, ikan gabus, tarif rumah sakit, akademi/perguruan tinggi, nasi dengan lauk, terong, sepeda motor, es, sigaret kretek tangan (SKT), sewa rumah, sekolah dasar, minyak goreng, ikan bakar, shampo, semangka, air kemasan, dan upah asisten rumah tangga.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Agustus 2024, antara lain: bensin, terong, ketimun, emas perhiasan, cabai rawit, kacang panjang, buncis, mobil. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: ikan gabus, daging ayam ras, bawang merah, beras, telur ayam ras, ikan patin, ikan papuyu, cabai merah, tomat, ikan sepat siam dan bayam.

Pada Agustus 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,25 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen; kelompok transportasi sebesar 0,36 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,09 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,20 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,57 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.

“Pada Agustus 2024, seluruh kota IHK di Provinsi Kalimantan Selatan yang berjumlah 5 kabupaten/kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Banjarmasin sebesar 2,20 persen dengan IHK sebesar 106,41 dan terendah terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebesar 0,72 persen dengan IHK sebesar 106,09,” kata Martin. MC Kalsel/scw

Mungkin Anda Menyukai