Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Kepala Dinas Perdagangan, Sulkan mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah mingguan secara virtual bersama Kementerian Dalam Negeri di Command Center, Banjarbaru.
“Alhamdulillah, kondisi inflasi nasional turun dari 2,51 persen ke 2,13 persen, sementara inflasi Kalsel turun dari 2,34 persen menjadi 1,85 persen,” sebut Sulkan, Senin (5/8/2024).
Tren penurunan tersebut kembali membawa Kalsel masuk dalam daftar 10 Provinsi dengan tingkat inflasi terendah. Atas kondisi ini, Kalsel juga termasuk 5 besar provinsi deflasi yakni -1,49 persen.
“Bawang merah dan cabe rawit masih menjadi pemicu inflasi, dua kota di Kalsel mendapat penghargaan dana insentif fiskal semester I tahun 2024 dengan nilai sebeaar 5,6 milyar yaitu Banjarmasin dan Banjarbaru,” lanjutnya.
Sementara Indek Harga Konsumen (IHK) Kalsel Juli 2024 yang dikeluarkan oleh statisk pada 1 Agustus 2024 menyebutkan terjadi deflasi month to month 0,44 persen, kemudian inflasi yeay to date 1,11 persen, kemudian inflasi year on year 1,85 persen.
“Untuk andil inflasi y o y, menurut kelompok pengeluaran yang terbesar yakni perawatan pribadi dan jasa lainnya, makanan, minuman, dan tembakau, tranformasi, dan lainnya,” tutupnya. MC Kalsel/Fuz