Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Nurliani resmi dilantik sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarbaru menggantikan Said Abdullah.
Pelantikan tersebut menyusul atas penujukan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor malalui Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 800.1.3.3/02/BKD/2024 tentang penunjukan Penjabat Sekdako Banjarbaru.
Pelantikan Nurliani sebagai Pj Sekda Kota Banjarbaru dipimpin langsung oleh Walikota Banjarbaru, Muhammad Aditya Mufti Ariffin di Aula Gawi Sabarataan Pemko Banjarbaru, Kamis (1/8/2024) siang.
Nurliani pun mengaku senang dan siap menjalankan sebaik mungkin terhadap amanah baru yang diberikan kepadanya.
“Saya berterima kasih kepada Gubernur Kalsel yang telah memberikan kepercayaan. Saya berkomitmen untuk menjalankan amanah ini dengan sebaik mungkin. Pertama harus konsolidasi internal dengan rekan-rekan di sekretariat daerah dan seluruh SKPD. Bagaimana cara kita fokus bekerja keras melanjutkan pekerjaan yang ditinggalkan Sekda sebelumnya (Said Abdullah),” kata Nurliani.
Bunda Nunung (sapaan akrab Nurliani) memang tidak bisa dipisahkan dengan pengembangan literasi di Banua. Perjuangannya untuk meningkatkan minat dan daya baca masyarakat sulit dibantah. Jejaknya ada di mana-mana. Dia bahkan tak ragu untuk berkunjung ke sejumlah wilayah pelosok untuk mengampanyekan budaya membaca dan menulis.
Berkat daya juangnya yang tinggi dan berbagai torehan prestasi dalam dunia literasi di Banua Bunda Nunung pun kerap kali diminta menjadi pemateri dalam acara-acara literasi tingkat nasional.
“Salah satunya baru-baru ini, Perpustakaan Nasional RI meminta saya menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Koleksi Nasional bertajuk Bahan Perpustakaan Bermutu dan Inklusif,” tuturnya.
Dia juga dikenal dekat dengan rekan-rekan jurnalis. Dimana pada setiap kegiatannya Nurliani selalu melibatkan rekan-rekan jurnalis.
“Dalam berbagai kesempatan saya selalu mengundang wartawan untuk menjadi narasumber atau moderator dalam acara yang digagas Dispersip Kalsel. Hal itu merupakan cara saya untuk mengapresiasi insan pers di Banua,” imbuhnya.
Dia juga dekat dengan pegiat literasi di Kalsel. Karya-karya tulis mereka, apapun genre-nya, diperlakukan secara istimewa. Anggarannya pun dia sediakan, sehingga dalam setiap tahun Dispersip selalu memiliki koleksi buku-buku karya penulis Kalsel. MC Kalsel/Jml