Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Raudatul Jannah membuka Pelatihan Pengawasan Kualitas Lingkungan bagi Tenaga Sanitasi Lingkungan di Puskesmas di lingkup Dinkes Kota Banjarbaru dan Kabupaten Barito Kuala dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Terpadu Kesehatan Jiwa di lingkup Dinkes Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2024 yang dilaksanakan Balai Pelatihan Kesehatan (BAPELKES) Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Selasa (16/7/2024).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan jiwa melalui pelatihan tenaga sanitasi lingkungan dan kesehatan primer.
Kepala Dinkes Provinsi Kalsel, Raudatul Jannah mengatakan, kualitas lingkungan yang sehat merupakan hal penting demi kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkannya, diperlukan kegiatan teknis penyehatan pada berbagai media lingkungan, seperti air, udara, tanah, pangan, sarana bangunan, pengamanan limbah, dan pengendalian vektor atau binatang pembawa penyakit.
“Pelatihan pengawasan kualitas kesehatan lingkungan bagi tenaga sanitasi lingkungan di puskesmas sangat diperlukan guna meningkatkan kapasitas tenaga sanitasi lingkungan sebagai tenaga profesional dibidangnya, sehingga penyelesaian program penyehatan lingkungan di puskesmas dapat dilaksanakan dengan baik dan memenuhi indikator capaian nasional,” katanya.
Tak hanya lingkungan, kesehatan jiwa juga menjadi fokus perhatian masyarakat saati ini. Gangguan jiwa dan perilaku dialami oleh sekitar 25 persen penduduk dunia, di mana 24 persen pasien yang bero bat ke layanan kesehatan primer memiliki diagnosis gangguan jiwa, seperti depresi dan cemas.
Sehingga perlu dilakukan upaya-upaya dalam meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat, pencegahan terhadap masalah kesehatan jiwa, dan intervensi dini gangguan jiwa untuk mengurangi gangguan jiwa berat di masa yang akan datang.
“Layanan kesehatan primer di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) memiliki peran yang sangat penting dalam penyediaan layanan kesehatan jiwa yang terpadu dengan layanan kesehatan umum di masyarakat,” ujarnya.
Namun, terbatasnya sumber daya kesehatan terlatih jiwa menjadi salah satu masalah yang perlu diatasi.
Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di layanan primer (FKTP) melalui pelatihan bagi dokter umum, perawat, dan psikolog klinis tentang tenaga kesehatan terpadu kesehatan jiwa.
“Peserta pelatihan diharapkan dapat memanfaatkan waktu dan kesempatan dengan sebaik-baiknya, penuh semangat serta motivasi tinggi selama mengikuti pelatihan hingga tujuan pelatihan dapat tercapai dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal,” ucapnya.
Dengan meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan jiwa melalui pelatihan tenaga sanitasi lingkungan dan kesehatan primer, masyarakat diharapkan dapat hidup lebih sehat dan sejahtera. MC Kalsel/scw