Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Juni 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 2,34 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,29 pada Juni 2023 menjadi 106,73 pada Juni 2024. Tingkat deflasi m-to-m sebesar 0,32 persen dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 1,56 persen.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,98 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,48 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,35 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,52 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,57 persen; kelompok transportasi sebesar 2,99 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,92 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,13 persen;kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,89 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,72 persen. Sementara kelompok pengeluaranyang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24 persen,” kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (1/7/2024).
Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada Juni 2024, antara lain: emas perhiasan, tarif parkir, daging ayam ras, ikan gabus, gula pasir, sigaret kretek mesin, udang basah, ikan nila, ikan patin, ikan papuyu, nasi dengan lauk, mobil, kue kering berminyak, mobil, kue kering berminyak, kopi bubuk, tarif rumah sakit, akademi/perguruan tinggi, bensin, ikan sepat siam, tomat, sepeda motor. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: ikan tongkol, baju muslim wanita, pepaya, sabun detergen bubuk, ikan peda, kacang panjang, sabun mandi cair, ikan layang, telepon seluler, ikan asin sepat, beras, cabai rawit, angkutan udara, ikan asin telang, pisang dan televisi berwarna.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m pada Juni 2024, antara lain: ikan gabus, emas perhiasan, ketimun, ikan patin, cabai merah, kacang panjang, ikan saluang dan ikan papuyu. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, antara lain: beras, ikan nila, tomat, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, kangkung, angkutan udara, ikan tongkol, sawi hijau, semangka, dan pepaya.
Pada Juni 2024, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,92 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen; kelompok transportasi sebesar 0,32 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,04 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,08 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,23 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,53 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.
“Tingkat deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Kalsel pada Juni 2024 sebesar 0,32 persen dan Tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Kalsel pada Juni 2024 sebesar 1,56 persen,” imbuh Martin. MC Kalsel/scw