Dalam rangka melestarikan salah satu peninggalan nenek moyang yaitu pakaian pengantin adat Banjar, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan Parade Busana Daerah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammadun melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Raudati Hildayati mengatakan parade busana yang ditampilkan, merupakan busana pengantin yaitu Baamar Galung Pancar Matahari.
“Parade busana ini sebagai wadah untuk kita mengenalkan kembali pakaian khas pengantin Kalimantan Selatan yang dulu biasa dipakai pada zaman munculnya pengaruh agama islam,” ucapanya, Banjarmasin, Kamis (21/12/2023).
Ia menerangkan, saat ini penggunaan baju adat banjar sudah mulai berinovasi. Hal ini secara tidak langsung memperkenalkan pakaian adat. Akan tetapi, inovasi tersebut membuat pakem dari baju adat tersebut mulai berkurang, sehingga nilai sejarah juga ikut menghilang.
Hilda pun berharap pada pelaksanaan parade busana ini, para generasi muda dapat mengenal serta mengetahui sejarah dan nilai tradisi yang ada pada pakaian khas Kalimantan Selatan.
“Kita ingin warisan Nenek moyang yang sudah dari zaman dahulu bisa terus eksis hingga ke depannya,” harapnya.
Parade busana ini diikuti perwakilan kabupaten/kota dengan bekerja sama Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia Melati Provinsi Kalsel. MC Kalsel/usu.