Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor mengapresiasi atas suksesnya pelaksanaan Sensus Pertanian (ST2023) Tahap I yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel pada tanggal 1 Juni hingga 31 Juli 2023 lalu.
Sahbirin yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar menuturkan, data hasil sensus pertanian sangat penting guna menyusun perencanaan dan kebijakan strategis pembangunan pertanian.
“Hasil yang telah dirilis hari ini adalah cerminan nyata dari dinamika pertanian di Kalimantan Selatan. Ini adalah suara para petani, produsen, dan pemangku kepentingan pertanian kita. Dalam angka-angka ini, kita temukan sejumlah pencapaian yang membanggakan, namun juga tantangan yang perlu kita selesaikan bersama-sama” kata Roy, Banjarmasin, Senin (4/12/2023).
Roy menambahkan, data sensus ini adalah titik awal untuk terus bergerak maju. Gunakan data ini sebagai panduan berharga untuk mengidentifikasi tantangan, merancang kebijakan yang efektif, dan merencanakan langkah-langkah berkelanjutan demi kemajuan sektor pertanian kita.
“Semoga pertemuan ini semakin menguatkan komitmen kita untuk memperjuangkan pertanian yang berkelanjutan, produktif, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Kalimantan Selatan” harapnya.
Sementara itu, Kepala BPS Provinsi Kalsel, Martin Wibowo menuturkan, berdasarkan pencacahan lengkap sensus pertanian 2023 (ST2023) yang diselenggarakan setiap 10 tahun sekali oleh Badan Pusat Statistik, jumlah usaha pertanian di Provinsi Kalsel tahun 2023 adalah sebanyak 488.487 unit.
Jenis usaha pertanian terbanyak berupa unit usaha yang beroperasi secara perorangan, yakni sebanyak 487.982
unit (99,90 persen). Sisanya merupakan unit usaha berbadan hukum (Perusahaan) serta unit usaha pertanian lainnya.
“Diketahui bahwa terdapat 158 unit (0,03 persen) perusahaan yang bergerak di
sektor pertanian, sedangkan unit usaha pertanian lainnya tercatat sebanyak 347 unit (0,07 persen). Perlu diketahui pula bahwa jumlah usaha pertanian tahun 2023 mengalami penurunan 3,83 persen
apabila dibandingkan dengan tahun 2013, yang sebanyak 507.964 unit usaha” bebernya.
Sedangkan, Unit usaha pertanian yang beroperasi secara perorangan di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 3,89 persen apabila dibandingkan dengan jumlah unit usaha pertanian di tahun 2013, yang pada saat itu adalah sebanyak 507.724 unit usaha.
Di sisi lain, lanjutnya perusahaan sektor pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan mengalami peningkatan sebesar 24,41 persen apabila dibandingkan dengan tahun 2013 (127 unit).
Jumlah terbanyak terdapat
di Kabupaten Kotabaru dengan jumlah 47 unit atau 29,75 persen dari keseluruhan Perusahaan sektor pertanian yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Selatan.
Selanjutnya, kabupaten/kota dengan jumlah Perusahaan sektor pertanian terbanyak kedua dan ketiga yaitu Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu yang masing-masing sebanyak 41 unit (25,95 persen) dan 19 unit (12,03 persen).
“Sementara itu, diketahui bahwa tidak terdapat perusahaan berbadan hukum yang bergerak di sektor pertanian di Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Balangan” tuturnya.
Terakhir di tahun 2023, usaha pertanian lainnya mengalami peningkatan sebesar 207,08 persen (234 unit) apabila dibandingkan dengan tahun 2013 (113 unit). Jumlah terbanyak terdapat di Kota Banjarbaru dengan jumlah 81 unit atau 23,34 persen dari total keseluruhan usaha pertanian lainnya yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Selatan.
Selanjutnya, kabupaten/kota dengan jumlah
terbanyak kedua dan ketiga yaitu Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kabupaten Tanah Laut yang masing-masing sebanyak 47 unit (13,54 persen) dan 37 unit (10,66 persen).
“Sementara itu, kabupaten
dengan usaha pertanian lain terkecil terdapat di Kabupaten Barito Kuala, yaitu sebanyak 5 unit usaha” tukasnya. MC Kalsel/Jml