Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) merilis perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalsel yang rata-rata meningkat sebesar 0,72 persen per tahun, dari 73,09 pada 2020 menjadi 74,66 pada 2023.
Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono mengatakan, sejak 2020 status pembangunan manusia Kalsel sudah berada di level “tinggi” selama 2020−2023.
“Peningkatan IPM pada 2023 didukung oleh semua dimensi penyusunnya, terutama standar hidup layak dan pengetahuan. Dua indikator mengalami percepatan pertumbuhan, yaitu harapan lama sekolah (HLS) sebesar 0,31 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 0,08 persen dan pengeluaran riil per kapita sebesar 3,88 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 2,68 persen,” kata Martin, Banjarbaru, Jumat (1/12/2023).
Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir pertumbuhannya tetap, yaitu sebesar 0,37 persen. Satu-satunya indikator yang pertumbuhannya sedikit melambat yaitu rata-rata lama sekolah, dari 1,44 persen menjadi 1,06 persen.
“UHH Kalimantan Selatan tahun 2023 adalah 73,97 tahun, meningkat 0,27 tahun (0,37 persen) dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan UHH 2022-2023 lebih tinggi dibandingkan rata- rata pertumbuhan 2020-2022 (0,29 persen per tahun),” tutur Martin
Sementara pada Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas. Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun.
Dimensi ketiga yang mewakili pembangunan manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran riil per kapita per tahun (atas dasar harga konstan 2012) yang disesuaikan. Pada 2023, pengeluaran per kapita yang disesuaikan masyarakat Kalimantan Selatan mencapai Rp12,95 juta per tahun. Capaian ini meningkat 484 ribu rupiah (3,88 persen). MC Kalsel/scw