Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Pelatihan Tenaga Terlatih Pemenuhan Hak Anak Model Mesjid Ramah Anak di Provinsi Kalsel yang dihadiri 13 kabupaten/kota, Banjarmasin, Senin (13/11/2023).
Forum Anak Daerah sebagai wadah partisipasi anak menjadi pelopor dalam tercapainya masjid di Kalsel menjadi masjid yang ramah anak, kegiatan dihadiri oleh dewan mesjid 13 kabupaten/kota, Kemenag 13 kabupaten/kota, pengurus mesjid 13 kabupaten/kota, dan dinas yang mengurusi urusan perlindungan perempuan dan anak.
Kepala DPPPAKB Provinsi Kalsel, Adi Santoso mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani pemahaman antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi masyarakat, serta anak-anak. Pihaknya akan berdiskusi tentang hak-hak anak di rumah ibadah, salah satunya adalah mesjid serta mendukung terwujudnya kota layak anak di Kalsel.
“Sebagaimana diketahui Kluster IV pada indikator 20 yaitu membahas mengenai pusat kerativitas anak. Pusat kreativitas anak dapat dikembangkan dari rumah ibadah seperti mesjid sehingga menjadikan mesjid menjadi salah satu tempat anak bermain dan memanfaatkan waktu luang, misal anak menjadi terlindungi, mendekatkan anak dengan mesjid,” kata Adi.
Adi menyebutkan, rumah ibadah dalam hal mesjid, memiliki peran yang sangat strategis dalam menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi mewujudkan lingkungan yang ramah anak di tingkat komunitas.
“Aktivitas keseharian yang dilakukan oleh mesjid dan rumah ibadah bersama tokoh-tokoh agama diantaranya peran pengasuhan dan pendidikan bagi anak-anak maupun orang dewasa dan keluarganya yang menjadi jemaah mesjid,” ujar Adi.
Oleh karena itu, Adi mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang berarti dalam membangun kesadaran dan kolaborasi yang lebih kuat dalam mendukung peran anak dalam melakukan aktivitas yang positif, inovatif dan kreatif dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan inklusif untuk anak-anak daerah.
“Pusat kreativitas anak yang terbentuk dari rumah ibadah, bisa menjadi solusi dalam menjaga anak-anak tetap produktif, terlindungi dan mendekatkan anak pada agama,” ujar Adi. MC Kalsel/scw