Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan Kiram Arts Festival 2023 yang pertama kali digelar dan diikuti puluhan seniman dari lokal maupun mancanegara mulai 8 hingga 12 November 2023.
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor mengungkapkan sebagai sebuah perhelatan besar yang melibatkan seniman dari berbagak daerah di tanah air serta mancangera, pihaknya sanget mengapresiasi kepada para seniman yang selama ini terlah memberikan jiwa dan kreatifitas tak terbatas untuk perkembangan seni dan pelestarian budaya bangsa.
“Event ini bisa memberikan dampak yang besar, menumbuhkan rasa cinta kepada seni dan kemauan melestarikan warisan budaya leluhur kepada generasi saat ini,” ucapnya, Banjar, Rabu (9/11/2023).
Ia menerangkan, seni dan budaya sangat mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Seni yang diwujudkan dalam bentuk ekspresi, perasaan dan pemikiran yang kemudian menjadi karya – karya indah yang dapat dinikmati, sedangkan budaya mencakup nilai, tradisi, norma yang diwariskan generasi terdahulu.
Pihaknya berharap penyelanggaraan kiram arts festival dapat menjadi media untuk menguatkan jalinan silaturahmi antar seniman, membangun hubungan dan pemahaman lintas budaya serta saling menghormati sebagai keberagaman yang ada.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberi manfaat bagi kekayaan khazanah seni budaya bangsa, tetapi juga akan memperluas cara pandang terutama masyarakat di Kalimantan Selatan dalam melihat keragaman dan upaya memelihara keharmonisan di daerah ini,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammadun melalui Kepala Seksi Kesenian Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, D. Sunjaya Adhiarso menambahkan berbagai macam seniman dari berbagai negara yang akan menampilkan karya mereka pada kiram arts festival diantaranya Korea, Morocco, Thailand, India dan Bangladesh.
“Untuk Kalsel sendiri, kita akan menampilkan berbagai kesenian khas banua seperti Arum Banua Etnika, cacatuk Musik Perkusi, Posko La bastari, Pusaka Saijaan, Sanggar Seni Nuansa, Madihinesia, Sinar Pusaka, Ading Bastari dan persembahan istimewa Macan Halimau,” terangnya.
Lebih lanjut, Sunjaya mengungkapkan festival ini dapat membantu menjelaskan dunia tempat kita hidup melalui eksplorasi kreativitas, menjadi sumber inspirasi, refleksi, interaksi dan kegembiraan.
“Pada hakikat seni adalah kemakmuran dan kebahagiaan hidup, memiliki ekspresi yang indah tentang bagaimana mendorong setiap pecinta dan umat manusia dengan dipenuhi rasa hormat, saling menghargai kebudayaan dan menjaga kelestarian lingkungan,” tuturnya. MC Kalsel/usu/ARH