Pembangunan Jembatan Bahandang di Desa Jejangkit dengan panjang 170 meter dan lebar 6 meter yang menghubungkan antar Kabupaten Barito Kuala menuju Kabupaten Banjar sudah mencapai 80 persen.
Ketua Tim Tenaga Ahli Gubernur Kalimantan Selatan, Noor Aidi saat meninjau jembatan tersebut mengatakan, jembatan yang sedang dibangun ini sebagai salah satu jalan alternatif saat ada kegiatan akbar, seperti Haul Abah Guru Sekumpul.
“Salah satu jalan alternatif yang tembus nanti pada waktu Haul Abah Guru Sekumpul antara Kalteng lalu menuju Jejangkit Kabupaten Batola, terus ke Martapura Kabupaten Banjar, bisa menggunakan jalan tersebut. Selain di sini juga ada jalan alternatif lainnya yaitu jalan Mataraman Sungai Ulin,” katanya, Selasa (3/10/2023).
Sementara itu, Tim Tenaga Ahli Gubernur Kalimantan Selatan, Taufik Arbain menuturkan, dengan adanya jembatan yang diinisiasi oleh Gubernur Kalimantan Selatan, akan memberikan manfaat bagi masyarakat terutama dari aspek perekonomian.
“Tentu masyarakat bisa memanfaatkan jembatan ini, dimana Gubernur Kalsel ingin meintegrasikan antar kabupaten, salah satunya adalah Kabupaten Barito kuala dengan Kabupaten Banjar,” katanya.
Ia menambahkan, diihat secara desain geopasial jalur alternatif ini banyak menghubungkan beberapa desa termasuk ke Hulu Sungai yakni menghubungkan ke Desa Galam Rabah, Pangaron dan Cinta Puri, kemudian juga menghubungkan jalan Gubernur Syarkawi dan menghubungkan jalan Hasan basry melewati Bahandang dan Puntik termasuk Tajau Landung dan Sungai Tabuk.
“Mudah-mudahan masyarakat bisa memanfaatkan dengan optimal dan menjaga serta merawat dengan sebaik-baiknya, karena ini adalah pintu untuk membuka tongkat perekonomian yang terisolasi menjadi terbuka ke berbagai tempat,” ujarnya.
Adapun Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan, Azan Syariful Muaz menjelaskan, di kawasan ini tidak hanya akan dibangun jembatan, akan tetapi membenahi jalur-jalur akses jalan yang ada baik akses jalan ke Jejangkit, akses ke Tajau Landung, akses ke Tatah Halayung menuju jalur Gubernur Syarkawi.
“Ini nanti akan kita aspal dan yang rusak akan kita rekonstruksi dan direhabilitasi semua. Kita benahi bukan hanya jembatan saja tetapi jalan juga,” ucapnya.
Ia menambahkan, dengan progres jembatan yang sudah mencapai 80 persen ini, sellanjutnya akan masuk tahap pembangunan rangka baja, coran beton lantai, marka jembatan, dan akan membenahi seluruh akses jalan sampai tahun 2024.
“Untuk jalan yang diprioritaskan tahun 2023 dianggaran perubahan yaitu jalan menuju Tajau Landung sekitar 2 km, ada aspal dengan pelebaran. Kemudian jalan menuju Tatah Halayung yang sudah di lakukan pemdes LPP nya akan kita lanjutkan ke aspal sekitar 1.7 km dan sisanya akan dilanjutkan tahun 2024,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh