Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo meapresiasi capaian penurunan stunting Provinsi Kalsel dan terkhusus daerah Kabupaten Banjar.
Hal ini disampaikannya pada Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2023 dengan tema Bergerak Bersama Menuju Keluarga Bebas Stunting di RTH Alun-alun Ratu Zalecha, Martapura, Kamis (27/07/2023).
Ia mengatakan penurunan stunting di Kabupaten Banjar tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan bahkan masuk 3 besar di tingkat nasional. Sedangkan Provinsi Kalimantan Selatan penurunan stunting tertinggi di Indonesia berada di nomor 3.
“Penurunan stunting di Kabupaten Banjar mencapai 14,3 persen atas kerja sama semua pihak dan lintas sektor,” kata Hasto Wardoyo.
Hasto menjelaskan, pemerintah sangat fokus untuk kualitas SDM menuju Indonesia Emas tahun 2045. Oleh karena itu, mencegah stunting dan mengejar penurunan stunting mencapai 14 persen sesuai dengan arahan Presiden RI.
Lalu, Ia mengucapkan terima kasih kepada Gubernur, Bupati dan Wali Kota serta TNI dan Polri di Kalimantan Selatan untuk menggerakkan pengusaha CSR agar menjadi bapak asuh anak stunting serta sudah ada dapur sehat atasi stunting di Kabupaten Banjar.
“Saat ini stunting menjadi permasalahan yang membayang-bayangi kualitas keluarga khususnya di Kalsel. Untuk itu kesadaran keluarga tentang bahaya stunting dan bagaimana mencegah terjadinya stunting menjadi hal yang harus kita tingkatkan khususnya di daerah dengan angka stunting tinggi,” kata Gubernur Kalsel Sahbirin Noor diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Sulkan.
Oleh karena itu, kemajuan dan inovasi yang telah dicapai sampai tahun 2022, telah mengantarkan Kalsel mampu menurunkan angka stunting menjadi 24,6 persen. Kinerja yang sudah baik ini hendaklah terus ditingkatkan kembali agar kalsel mampu bebas stunting di tahun 2045.
Lebih lanjut, pada peringatan hari keluarga nasional ini, saya ingin menyampaikan bahwa ketahanan keluarga merupakan syarat mutlak agar keluarga kita terlindungi dari bahaya stunting dan faktor lain yang berkaitan dengan stunting.
“Selain penanganan stunting, melalui harganas, kita juga harus mampu menjaga anak-anak kita agar terlepas dari penyalahgunaan narkotika yang dapat berujung pada HIV/AIDS pergaulan bebas yang dapat menyebabkan pernikahan anak, serta kemajuan teknologi, yang secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi terhadap tumbuh kembang anak dan juga menjadi penyebab stunting,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Banjar, Saidi Mansyur menjelaskan sebelumnya angka stunting di Kabupaten Banjar sebesar 40 persen kemudian turun 14 persen dan sekarang berada di angka 26 persen.
“Alhamdulillah, kita mampu menurunkan stunting hingga masuk 3 besar di tingkat Nasional,” ungkapnya.
Kegiatan juga dirangkai dengan peluncuruan Inovasi Say No Ting-Ting (Cegah Stunting,Stop Bullying) dan penandatangan pelaksanaan inovasi tersebut oleh Bupati Banjar dan Ketua TP PKK Banjar, Nurgita Tiyas.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan penyerahan apresiasi lomba bangga kencana dan stunting tingkat Provinsi kalsel. MC Kalsel/tgh