Dalam rangka hari Keluarga Nasional ke-30 tahun, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasiona (BKKBN) Kalsel mengadakan Pelayanan KB Perbatasan Kalimantan Selatan – Kalimantan Tengah di Kantor Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala.
Dalam sambutan tertulis Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Kalsel, Husnul Hatimah sangat meapresiasi kegiatan tersebut yang melibatkan dua provinsi yaitu Kalsel dan Kalteng, dalam memperluas pelayanan KB, sehingga dapat meningkatkan efektivitas capaian program keluarga berencana dan sebagai rangkaian upaya penurunan angka stunting menuju keluarga yang sehat, sejahtera dan berkualitas.
“Kita semua menyadari pelayanan KB, salah satu hal yang krusial dalam merencanakan dan membangun keluarga. Program KB harus selalu digalakkan dengan melakukan edukasi dan sosialisasi agar tingkat kesadaran masyarakat terus meningkat,” kata Husnul, Rabu (26/7/2023).
Menurutnya, agar program KB terus berjalan perlu kerja sama lintas sektoral guna memaksimalkan hasil yang ingin di raih. Kolaborasi tenaga kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan pihak swasta mutlak diperlukan terutama untuk menyediakan layanan kb yang mudah di akses oleh semua lapisan masyarakat.
“Oleh sebab itu, kolaborasi dua provinsi yang dilakukan hari ini menjadi kerja sama yang baik untuk memberikan layanan dan mengkampanyekan informasi kepada masyarakat secara lebih luas sampai ke pelosok,” ujarnya.
Apalagi program KB dan layanan kesehatan yang tepat juga akan berdampak positif terhadap pencegahan stunting. Pemprov Kalsel telah berupaya melakukan penanganan secara komprehensif seperti peningkatan gizi ibu hamil dan menyusui, melaksanakan gerakan makan ikan (Gemarikan), gerakan minum susu (Gerimis) serta pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal, pengelolaan sanitasi serta penyediaan akses air bersih.
“Alhamdulillah berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak saat ini berdasarkan studi status gizi indonesia (SSGI) angka prevalansi stunting di kalimantan selatan tahun 2022 mencapai 24,6%. namun demikian saat ini kabupaten Barito Kuala masih berada di angka 33,6%,” bebernya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperluas akses pelayanan KB MKJP, dan meningkatkan capaian KB MKJP di Kalsel dan Kalteng.
“Tujuan selanjutnya,meningkatkan penggarapan KBKR di wilayah dan sasaran khusus, menurunkan angka stunting melalui peningkatan kesertaan KB untuk menunda kelahiran pada keluarga yang berisiko stunting. Melakukan pendampingan terhadap ibu hamil dan mengaktifkan kembali mobil unit pelayanan, sebagai sarana penggerakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan KB Program Bangga Kencana untuk menyentuh sampai ke daerah terpencil,” jelasnya.
Peserta kegiatan berjumlah 570 peserta terdiri dari 200 akseptor, serta 370 tamu undangan dari Kalsel dan Kalteng. Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini adalah yaitu Pelayanan KB MKJP dengan target keseluruhan 200 akseptor dari Kalsel dan Kalteng, pelayanan IVA untuk akseptor IUD, pemeriksaan USG bagi 40 Ibu hamil, pelantikan Pengurus GenRe Indonesia cabang Barito Kuala, KIE Parenting “Peran Orang Tua Dalam Pemenuhan Gizi Anak, Cegah Stunting”, pelepasan Borneo Mupen on the Road. pemberdayaan kelompok masyarakat di Kampung KB dalam rangka percepatan penurunan Stunting melalui Launching DASHAT dan penyerahan bantuan untuk keluarga beresiko stunting dari Kalsel dan Kalteng. MC Kalsel/tgh