Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor terus mengupayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang telah terbentuk mencapai 1.573 dari 1.864 desa di 2022. BUMDesa kategori maju baru 20 atau 1,27 persen dan realisasinya lumayan baik.
“Tentu saja ini sesuai instruksi Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor yang selalu bergerak dalam memajukan desa dan juga tidak lepas dari kinerja terbaik dari aparat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) kabupaten/kota,” ucap Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Masrai Zulzai mewakili Kepala Dinas PMD Provinsi Kalsel, Faried Fakhmansyah, Banjarbaru, Jumat (26/5/2023).
Diutarakan Masrai, pihaknya telah mengucurkan anggaran sebesar Rp90 juta bagi BUMDesa yang memenangkan penilaian BUMDesa pada Expo 2021 lalu dan itu sebagai upaya dalam memicu akselerasi status klasifikasi agar ratusan BUMDesa mampu berada di level tertinggi, yakni Maju.
Masrai menjelaskan, dari capaian untuk bisa menjadi BUMDesa Maju ada empat klasifikasi penilaian, seperti kategori perintis, pemula, berkembang dan maju.
“Jadi, tahun ini kita masih terus melakukan pendataan, termasuk desa mana saja yang mulai mengalami perubahan klasifikasi,” sebut Masrai.
Masrai pun mengatakan, secara keseluruhan ribuan desa yang berhasil mendapatkan klasifikasi maju lebih banyak di Kabupaten Tanah Bumbu, Tanah Laut, Banjar, Barito Kuala, Kotabaru, Tabalong dan Tapin.
“Sehingga yang masih belum mengalami penambahan BUMDesa di 2022 untuk klasifikasi Maju itu ada di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara dan Balangan,” kata Masrai. MC Kalsel/Ar