Dalam rangka melakukan standarisasi terhadap kualitas produksi girder jembatan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selantan (Kalsel) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kalsel melakukan kunjungan kerja ke Pabrik PT Wasaka Tomo, Bekasi, Jawa Barat.
Kunjungan ke PT Wasaka Tomo tersebut untuk mengecek secara langsung kualitas Prosedur Quality Control Produksi Girder Jembatan. Karena Pemerintah Provinsi Kalsel pada tahun ini akan membangun 4 jembatan.
Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Dinas PUPR Kalsel, Ahmad Solhan bersama Sekretaris Dinas PUPR Kalsel Andri Fadli, Kepala Bidang Bina Marga, Azan Syariful Muaz, Kepala Seksi Pembinaan Teknis Jalan dan Jembatan Noor Hidayat, Kepala Seksi Jalan Wahid Ramadhani, Kepala Seksi Jembatan Dedi Hidayat, dan Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan, Alain Filmore Harris.
Dikesempatannya, Ahmad Solhan mengatakan kunjungan ke pabrik ini untuk mengecek, apakah produksi girder jembatan sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah direncanakan. Sehingga, apabila terdapat ketidak sesuaian dengan girder, dapat dilakukan kembali penyesuaian girder dengan standar yang ada.
“Jadi sebelum melakukan pembangunan jembatan, pihak PUPR melakukan pengecekan apakah kualitas rangka baja konstruksi jembatan sudah sesuai dan standar yang ada. Hal ini penting, agar ketika pembangunan jembatan tidak terjadi kesalahan,” kata Solhan, Kamis (4/5/2023).
Menurutnya, ada beberapa pengecekan yang dilakukan dalam quality control, seperti pengecekan mutu baja, desain, welding- pengelasan, peletakan baut, dan proses galvanis.
“Jadi semua pengecekan tersebut harus sesuai dan memenuhi kriteria agar ketahanan jembatan dapat maksimal,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga, Azan Syariful Muaz menambahkan bahwa pihaknya sangat konsen terhadap kualitas bahan konstruksi untuk pembangunan rangka baja jembatan.
Azan mengatakan, pada tahun 2023, Dinas PUPR Kalsel akan membangun 4 jembatan yaitu pertama Jembatan Tanjung-Muara Uya, Jembatan Satuun Kabupaten Tabalong, Jembatan Bahandang Jejangkit Kabupaten Batola dan Jembatan lumpangi-loksado Kabupaten HSS.
“Jadi ada empat jembatan yang akan dibangun dan 2 jembatan sudah kontrak lalu akan dikerjakan, serta 2 jembatan sisanya masih dalam proses lelang,” jelasnya.
Ia berharap dengan terbangunnya jembatan ini dapat mempelancar arus lalu lintas masyarakat sekitar dan pemerintah setempat dapat menjaga infrastruktur tersebut. Jangan sampai ada angkutan berat yang melebihi kapasitas melewati jembatan dan jalan tersebut.
“Mari kita sama-sama menjaga kualitas infrastruktur jalan dan jembatan di banua,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh