Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel merilis Nilai Tukar Petani (NTP) Kalsel yang naik 0,85 persen dibandingkan Februari 2023, yaitu dari dari 109,19 menjadi 110,12.
“Kenaikan NTP pada Maret 2023 disebabkan oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani. Indeks harga yang diterima mengalami kenaikan sebesar 0,90 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani hanya naik sebesar 0,05 persen,” ujar Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (3/4/2023).
Disebutkan Martin, kenaikan NTP Maret 2023 juga dipengaruhi oleh naiknya NTP pada empat subesektor, yaitu Tanaman Pangan sebesar 0,87 persen, Tanaman Hortikultura sebesar 2,83 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,12 persen; dan Perikanan sebesar 0,01 persen. Sementara Subsektor Peternakan mengalani penurunan NTP, sebesar 1,35 persen.
Terkait harga, Martin menyebutkan rata-rata harga gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik sebesar 1,82 persen, dari Rp7.760,30/Kg pada Februari 2023 menjadi Rp7.901,26/Kg di Maret 2023.
“Sedangkan harga gabah di tingkat penggilingan naik sebesar 1,47 persen dari Rp7.911,75/Kg pada Februari 2023 menjadi Rp8.028,38/Kg di Maret 2023,” ujar Martin. MC Kalsel/scw