Perkembangan perekonomian dunia di 2023 masih akan diwarnai dengan tantangan berat. Pertumbuhan ekonomi dunia pada beberapa kawasan antara lain Eropa, Amerika menunjukkan tren perlambatan. Harga komoditas energi dunia cenderung mengalami penurunan, baik untuk jenis gas alam, minyak mentah, batubara maupun CPO, yang disebabkan penurunan permintaan dunia.
Kepala Kanwil Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Kalsel, Sulaimansyah pada media briefing menjelaskan, negara Indonesia merupakan sebagian kecil yang mempunyai prospek pertumbuhan ekonomi sangat baik.
“Pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan angka yang mengesankan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,30 persen,” kata Sulaimansyah, Banjarmasin, Jumat (17/3/2023).
Disampaikan Sulaimansyah, hingga akhir Februari 2023, sesuai data terakhir pertumbuhan ekonomi pada akhir triwulan IV 2022, kinerja makro ekonomi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalami perlambatan walaupun masih menunjukkan angka pertumbuhan sebesar 5,32 persen secara y-o-y dengan sektor utama penggerak pertumbuhan bidang transportasi.
“Inflasi pada Februari 2023 tercatat sebesar 0,19 persen secara month to month (mtm) dengan penyumbang inflasi tertinggi berada pada sektor makanan dan minuman,” ujar Sulaimansyah.
Ditambahkannya, upaya pengendalian inflasi telah dilaksanakan antara lain pelaksanaan rapat koordinasi dan HLM TPID untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar pihak terkait, operasi pasar murah yang menjangkau seluruh wilayah selama Februari 2023.
“Neraca perdagangan pada Februari 2023 mengalami surplus sebesar US$1.378,18 juta. Kinerja ekspor sampai dengan Februari 2023 mengalamai penurunan sebesar 15,95 persen (mtm) disebabkan turunnya permintaan komoditas ekspor utama dari luar negeri, sedangkan kinerja impor mengalami pertumbuhan sebesar 8,48 persen (mtm),” kata Sulaimansyah. MC Kalsel/Rns