Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Februari 2023 terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 6,73 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 117,32 pada Januari 2023 menjadi 117,55 pada Februari 2023.
“Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh sepuluh indeks kelompok pengeluaran, dengan kenaikan terbesar pada transportasi sebesar 14,57 persen, rekreasi, olahraga dan budaya 9,71 persen, makanan, minuman dan tembakau 9,35 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 9,13 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 6,42 persen, pendidikan sebesar 6,17 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,55 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 3,55 persen, kesehatan sebesar 2,16 persen, dan penyediaan makanan, minuman dan restoran sebesar 0,93 persen,” kata Kepala BPS Kalsel, Martin Wibisono, Banjarbaru, Senin (6/3/2023).
Komoditas yang memberi andil terbesar inflasi yoy Februari 2023, antara lain beras, bensin, angkutan udara, rokok kretek filter, bahan bakar rumah tangga, telur ayam ras, tarif pam, mobil, mie kering instant dan tarif bimbingan belajar.
Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yoy, ucap Martin adalah minyak goreng, cabai rawit, laptop, bayam, ikan papuyu, udang basah, minyak goreng, tas tangan wanita, celana panjang katun pria, ikan saluang dan ikan gabus.
Pada Februari 2023 dari 11 kelompok pengeluaran, 10 kelompok memberikan andil/sumbangan inflasi yoy dan satu kelompok memberikan andil/sumbangan deflasi yoy. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi terbesar, yaitu makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,84 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 1,66 persen, transportasi sebesar 0,67 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 0,58 persen, serta perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,32 persen.
“Sedangkan untuk andil penahan inflasi adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03 persen,” kata Martin. MC Kalsel/Scw