Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan Pendampingan Pelatihan Pengelolaan Infrastruktur Darurat tingkat Nasional sejak tanggal 20 sampai 25 Februari 2023 di salah satu hotel di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat BNPB, Zaenal Arifin menjelaskan pendampingan yang dilakukan, merupakan agenda rutinitas tahun BNPB yang diikuti oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi, kabupaten dan kota yang rawan kebencanaan.
“Pendampingan atau bimbingan teknis ini merupakan pelatihan dari pemerintah pusat, kepada daerah-daerah terutama yang memiliki kebencanaan yang sangat tinggi,” ujar Zaenal Arifin, Kamis (23/2/2023).
Pendampingan serupa telah dilaksanakan semenjak lima tahun dan lokasi pelaksanaannya juga di daerah-daerah rawan bencana di Indonesia atau BPBD selaku perpanjangan tangan dari BNPB.
100 peserta terdiri dari 33 BPBD kabupaten-kota, 7 BPBD provinsi masing-masing diwakili 2 orang pejabat eselon III dan IV, untuk Kalsel diikuti oleh lima orang, ditambah lagi tujuh belas orang dari unsur BNPB.
Sejumlah kegiatan dilakukan dalam pendampingan, pembekalan materi dari instansi atau lembaga yang terkait dalam pengelolaan infrastruktur seperti Badan Restorasi Gambut, Dirjen Pengelolaan Sampah, Balai Jalan, Balai Prasarana Permukiman, PLN, Telkom, BPKP, dan lainnya.
Selain pembekalan materi, juga dilakukan studi lapangan, dengan mendatangi lokasi pembangunan jembatan yang terdampak banjir pada awal tahun 2021 di Kalsel, yakni di Jembatan Salim Kabupaten Banjar dan jembatan Tabunio Kabupaten Tanah Laut.
“Studi lapangan ini salah satu contoh sebagai praktek sebetulnya, ini adalah bukti nyata bahwa selain mendapatkan teori-teori dari pembekalan dan diskusi atau mendengarkan dari para narasumber dari berbagai komentar lembaga atau kedinasan, ini adalah bukti nyata praktek penanganan darurat di lapangan,” lanjutnya. MC Kalsel/Fuz