Pada musim pancaroba, banyak sekali penyakit berdatangan salah satunya penyakit Demam Berdarah (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk jenis aedes aegypti. Akan tetapi di Kalsel sendiri, kasus DBD telah menurun.
Hal ini dijelaskan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin, Izaak Zoelkarnain, bahwa pasien yang dirawat selama tiga bulan terakhir mengalami penurunan.
“Pada November, jumlah pasien yang ditangani 10 orang dan setiap bulannya mengalami penurunan hingga di Januari hanya ada 7 orang,” ucapnya, di Banjarmasin, Kamis (9/2/2023).
Selain itu, di RSUD Ulin tren penyakit DBD tidak terlalu tinggi, karena masyarakat hanya sampai di puskesmas atau rumah sakit ber tipe B dan C, sehingga tidak perlu dirujuk.
Walaupun di RSUD Ulin tidak ada peningkatan, Izaak menegaskan pihaknya tetap terus menyiapkan penanganan dan pencegahan penyebaran kasus DBD di kawasan rumah sakit.
“Kami selalu menata lingkungan rumah sakit, agar tidak ada genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk dan juga mengatur tempat sampah yang tertutup supaya tidak ada lalat ataupun nyamuk,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Izaak mengimbau kepada seluruh masyarakat, selalu membersihkan lingkungan sekitar agar tidak terjadinya penumpukan sampah yang bisa menimbulkan nyamuk.
“Kita lebih baik mencegahnya terlebih dahulu dengan selalu menguras tempat penampungan air, Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu banyak,” pungkasnya. MC Kalsel/usu