Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kehutanan (Dishut) berencana mengupayakan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan tanaman mangrove dan pembangunan sentra kayu.
“Kita ingin rehabilitasi DAS dengan tutupan lahan yang dilakukan dapat secara berkelanjutan terlaksana dan bisa sesuai target yang telah ditetapkan dalam mewujudkan harmonisasi pembangunan kehutanan yang menyeluruh terintegrasi, efisien dan sinergi dalam mencapai tujuan pembangunan kehutanan di Kalsel,” ucap Kepala Dishut Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra, Banjarbaru, Kamis (29/12/2022).
Fathimatuzzahra mengajak kepada seluruh pihak, seperti instansi pemerintah, masyarakat, penggiat lingkungan, mahasiswa, pondok pesantren, sekolah dan lainnya agar bersama-sama menanam dan pelihara pohon untuk menambah tutupan lahan, menjaga fungsi hidrologois dan keseimbangan ekosistem di Kalsel.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Daerah Aliran Sungai, Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Alip Winarto menyampaikan, skema rehabilitasu DAS termasuk mangrove yang area Hutan Kemasyarakatan (HKm) telah diusulkan.
“Jadi mangrove sudah dikoordinasikan dengan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Barito dan mereka telah menyusun rancangan teknisnya,” kata Alip.
Alip melanjutkan, areal Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Koperasi Hutan Masyarakat Sejahtera di Desa Alimukim yang ditawarkan oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kayu Tangi untuk rencana pembangunan sentra kayu di Kalsel itu memerlukan biaya yang cukup besar karena akses menuju ke lokasi itu yang tidak mudah.
“Maka dari itu, apabila memungkinkan ada lokasi di daerah lainnya yang lebih efektif dan efisien serta clean dan clear untuk menjadi target pembangunan sentra kayu nantinya,” ungkap Alip. MC Kalsel/Ar