Pembinaan Petugas Kesehatan Haji

Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kalsel mengadakan pertemuan Manasik Kesehatan Haji bagi pengelola kesehatan haji di Kalimantan Selatan, Jumat (2/12/2022). MC Kalsel/tgh

Guna memberikan pembinaan petugas kesehatan haji di Kalsel, Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kalsel mengadakan pertemuan Manasik Kesehatan Haji bagi pengelola kesehatan haji di Kalsel. 

Kegiatan pertemuan langsung dihadiri Kepala Pusat Kesehatan Kemenkes RI, Liliek Marhaendro Susilo, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel diwakili oleh Kepala Bidang P2P Syahriani Noor dan pejabat lainnya. 

Dalam sambutannya, Kepala Pusat Kesehatan Kemenkes RI mengatakan

ibadah haji merupakan kegiatan ibadah dengan aktifitas fisik, untuk itu perlu persiapan sedini mungkin bagi jemaah haji sebelum melakukan ibadah haji.

“Tantangan pelayanan kesehatan haji setiap tahun selalu berbeda, mulai dari faktor yang ada pada jemaah haji itu sendiri ataupun faktor eksternal yang harus dijalani pada saat penyelenggaraan ibadah haji baik di Indonesia maupun di Arab Saudi,” kata Liliek Marhaendro Susilo di Banjarmasin, Jumat (2/12/2022).

Menurutnya, tujuan penyelenggaraan kesehatan haji sesuai Permenkes nomor 62 tahun 2019 yaitu menjaga agar jemaah haji mencapai kondisi Istithaah Kesehatan jemaah jaji, mengendalikan faktor risiko kesehatan haji, menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat selama di Indonesia, selama perjalanan dan Arab Saudi.

Kemudian tujuan selanjutnya, mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar dan/atau masuk oleh jemaah haji dan memaksimalkan peran dalam penyelenggaraan kesehatan haji.

Oleh sebab itu, sejalan dengan tujuan di atas, maka perlu kesamaan persepsi dalam melakukan pembinaan kesehatan kepada jemaah haji. 

“Berbagai upaya telah kita lakukan bersama untuk mewujudkan hal ini, salah satunya Pusat Kesehatan Haji telah membuat pedoman manasik kesehatan haji yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi petugas pengelola kesehatan haji, dalam melakukan pembinaan yang lebih terstruktur dan terarah,” ungkapnya. 

Apalagi berdasarkan data yang ada dalam siskohatkes bahwa setiap tahunnya memberangkatkan lebih dari 60 persen jemaah haji yang memiliki risiko tinggi kesehatan.

“Dengan kegiatan ini, diharapkan pembinaan kesehatan kepada jemaah haji dapat dilakukan lebih optimal, sehingga kondisi kesehatan jemaah haji akan lebih baik lagi,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai