Seiring dengan terwujudnya zero case Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK terus melakukan koordinasi dan sinergi yang kokoh untuk mengendalikan PMK di Kalsel.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel, Suparmi mengatakan, pengendalian PMK dilakukan melalui enam langkah strategis yaitu penguatan surveilans, percepatan vaksinasi, pengendalian lalu lintas Hewan Rentan PMK (HRP), percepatan pendataan dan penandaan HRP, peningkatan Biosekuriti, pelaksanaan KIE, koordinasi dan evaluasi.
“Hal ini sesuai arahan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor untuk menindaklanjuti kasus PMK di Kalsel, dan saat ini sudah menunjukkan tren penurunan/nol kasus dan Kalsel masuk kategori provinsi Zero Reported Case,” ucap Suparmi melalui siaran persnya, Banjarbaru, Senin (5/12/2022).
Suparmi menyampaikan, salah satu strategi yang mendorong terkendalinya PMK di Kalsel adalah pelaksanaan vaksinasi pada HRP.
“Realisasi vaksinasi PMK yang dilaksanakan sejak 24 Juni sampai 3 Desember telah mencapai sebanyak 69.368 dosis atau 56,3 persen dari total vaksin yang telah dialokasikan oleh Kementerian Pertanian RI yaitu sebanyak 123.200 dosis dan telah didistribusikan ke seluruh kabupaten/kota se-Kalsel,” jelas Suparmi.
Selain itu, Suparmi menyebut, untuk terus meningkatkan capaian vaksinasi PMK juga diperlukan langkah-langkah lainnya, yaitu meningkatkan kesadaran peternak melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi, meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM/vaksinator, menurunkan Tim Satgas Provinsi untuk monitoring vaksinasi PMK pada wilayah dengan target cukup besar seperti Kabupaten Tanah Laut dan Tanah Bumbu, memfasilitasi Portable Yard untuk handling ternak-ternak sapi, melakukan vaksinasi PMK pada semua ternak yang masuk ke Kalsel, dan melakukan monitoring titer antibodi Post Vaksinasi PMK. MC Kalsel/YIN