Menghadapi ekonomi yang tidak pasti keadaannya dan inflasi yang bisa saja terjadi, pemerintah terus melakukan upaya agar hal tersebut tidak terjadi, tidak terkecuali Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar mengikuti Rapat Koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri RI melalui virtual di Command Center di Banjarbaru.
“Pada ringkasan inflasi Kalsel di Oktober 2022, kekhawatiran tingginya angka inflasi dampak penyesuaian harga BBM, tidak terjadi di Oktober 2022,” kata Roy Rizali Anwar, Senin (21/11/2022).
Hal ini ditunjukkan oleh cukup terkendalinya harga-harga bahan pokok di lapangan terutama komoditas seperti cabai merah, cabai hijau, cabai rawit dan telur ayam ras yang mengalami penurunan harga.
Roy juga menyampaikan kenaikan harga Oktober justru paling tinggi disumbang oleh sektor angkutan udara, salah satunya karena event akbar MTQ Nasional yang membuat demand moda transportasi ini naik tinggi.
“Komoditas lain yang naik seperti ikan gabus dan daging ayam ras, merupakan response atas demand peringatan maulid Nabi Muhammad SAW,” lanjut Roy.
Lalu, Ia menambahkan perlu program yang lebih tepat sasaran khususnya menjelang peringatan Natal dan Tahun Baru 2023. Kemudian, pihaknya juga melakukan kick off Gerakan Nasional Pengendalian Pangan (GNPIP), kerja sama antar daerah dalam rangka pemenuhan ketersediaan pasokan pangan dalam daerah.
“Kesepakatan bersama antara gubernur, bupati dan wali kota dalam pengendalian inflasi, pendirian divisi pangan pada BUMD Provinsi Kalsel, gerakan tanam bersama, gerakan menanam di pekarangan, pasar murah, subsidi BBM untuk nelayan, peningkatan kapasitas UMKM, bansos bahkan turdes pengendalian inflasi telah dilakukan,” pungkas Roy. MC Kalsel/Fuz