Sebagai Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Dispersip Perkenalkan Tanaman Hidroponik

Antusias anak-anak mengenal tanaman hidroponik. Dispersip Kalsel/dok

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Kedatangan Pemustaka Cilik dari TK Kartika V-21 dan TK Kartika V-22 Banjarmasin dengan menggunakan seragam tentara sebagai Seragam Khasnya.

Jajaran Dispersip Kalsel pun menyambut para pemustaka cilik tersebut dengan suguhan panggung gembira seperti dongeng, story telling, membaca, bermain, gerak dan lagu serta senam sehat dan senam otak. Tidak hanya itu, pada kunjungan kali ini para pemustaka cilik juga diajak melihat dan diperkenalkan budidaya tanaman sayuran hidroponik yang sedang dikembangkan oleh Dispersip Kalsel.

“Budidaya sayuran hidroponik ini sudah kami ajarkan kepada staf kami sejak pandemi lalu lewat webinar, dan bahkan mereka sudah berhasil panen beberapa kali. Pada kesempatan ini, kami pun mengenalkan hal tersebut kepada anak-anak dari persemaian benih, bibit yang sudah tumbuh dan siap ditanam di instalasi atau modul hidroponik sampai dengan tahapan panen, kami juga mengajak mereka praktek menanam sayuran bayam merah dan panen sayuran selada,” kata Kepala Dispersip Kalsel, Nurliani Dardie melalui siaran pers Dispersip Kalsel, Banjarmasin, Selasa (1/11/2022).

Nurliani menambahkan, perpustakaan sekarang tidak sekadar berteori, tetapi praktek langsung melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial yang hadir memberikan solusi. 

Jadi perpustakaan, lanjut Nurliani, selain menyediakan sumber-sumber bacaan untuk mengali informasi dan pengetahuan juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan yang bertujuan untuk pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, artinya perpustakaan tidak hanya mencerdaskan tapi juga menyejahterakan.

“Saya merasa bersyukur memiliki anak-anak  yang bekerja dan berjuang bersama untuk kemajuan literasi di Banua, saya terus memacu mereka untuk berlomba-lomba memberikan saran dan inovasi,” tutur Nurliani.

Sementara itu, Retna Qomariah, Periset (Peneliti, Perekayasa, dan Litkayasa) Kelompok Ekonomi dan Perilaku Sirkular Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada saat berkunjung ke Dispersip Kalsel mengapresiasi inovasi dan gerakan transformasi perpustakaan berbasis inklusi yang dilakukan oleh Dispersip Kalsel.

Retna pun berpesan agar teman-teman Dispersip Kalsel terus semangat membumikan literasi dan minat baca di Bumi Lambung Mangkurat ini. 

“Bagai Buku Ketemu Ruas, dengan Bunda Nunung (sapaan akrab Kepala Dispersip Kalsel) bersama personalnya yang energik, visioner, kreatif dan inovatif, saya yakin Bunda Nunung pasti dijadikan salah satu role model Kepala Dispersip di Indonesia,” ucap Retna. MC Kalsel/Jml

Mungkin Anda Menyukai