PPSP Untuk Sanitasi Terintegrasi Dari Pusat Hingga Ke Daerah

Para peserta dan pejabat berfoto bersama pada acara Coaching Clinik (CC) 3 dan 7 Implementasi kebijakan sanitasi pada program Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)  di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Kotabaru di Banjarbaru, Rabu (5/10/2022). MC Kalsel/tgh

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar kegiatan Coaching Clinik (CC) 3 dan 7 implementasi kebijakan sanitasi pada program Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Kotabaru.

Mewakili Plt Kadis PUPR Kalsel, Ahmad Solhan, Plt Kabid Cipta Karya, Muhammad Amril Syarif mengatakan program PPSP merupakan pembangunan sanitasi yang terintegrasi dari pusat hingga ke daerah, yang melibatkan seluruh pihak dari kalangan pemerintah dan non-pemerintah di seluruh tingkatan pemerintahan. 

“Program ini dilakukan secara bertahap yang melibatkan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, dimaksudkan untuk pengarusutamaan pembangunan sanitasi agar pembangunan dan layanan sanitasi dapat diakses oleh seluruh masyarakat,” kata Amril di Banjarbaru, Rabu (5/10/2022).

Berdasarkan peraturan Presiden nomor 18 tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 menjadi payung hukum pelaksanaan PPSP Implementasi SSK tahun 2022, mengamanatkan target akses air minum 100%, dan target sanitasi pada tahun 2024 adalah 90% akses layak dan 15% akses aman, serta BABs 0%. 

Target capaian akses sanitasi di RPJMN telah didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia, dimana Kalsel ditargetkan 87% akses layak dan 100% akses aman. 

“Target ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penentuan target yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) provinsi dan kabupaten/kota,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan pendampingan implementasi dalam tahapan coaching clinic 3 diharapkan perencanaan program, kegiatan dan paket kebijakan menjadi lebih terukur dan mudah diimplementasikan, pada uji coba layanan terbatas oleh kabupaten/kota di Kalsel khususnya 2 (dua) kabupaten/kota yang saat ini didampingi yaitu Kota Banjarbaru dan Kabupaten Kotabaru.

Sementara itu, Ketua Panitia, Maknawarah menambahkan pertemuan hari ini dimaksudkan untuk mendapatkan input/masukan dan saran dari pokja PKP provinsi dan kabupaten/kota, dalam penetapan prioritas kegiatan penanganan sanitasi di daerah berdasarkan kegiatan Coaching Clinik (CC) 3 dan 7 di dua daerah.

Kegiatan ini diikuti 40 peserta dari unsur Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalsel, Bappeda Provinsi Kalsel, Dinas PUPR Kalsel, Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Dinas Kesehatan Kalsel, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kalsel, Pokja PKP Kota Banjarbaru dan Kabupaten Kotabaru. MC Kalsel/tgh

Mungkin Anda Menyukai