Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023 disertai dengan nota keuangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalsel.
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengatakan, penyusunan rancangan APBD 2023 memperhatikan arah dan kebijakan umum, strategi, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dalam APBD 2023, kebijakan pemerintah pusat,
kondisi ekonomi makro, memperhatikan perkembangan dan dinamika aspirasi masyarakat yang berkembang, serta dari sisi ekonomi makro masih tetap optimis dengan kondisi perekonomian Kalsel.
“Mudah-mudahan pertumbuhan perekonomian Provinsi Kalsel tetap stabil hingga di tahun 2023 nantinya agar memberikan dampak positif terhadap kinerja pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kalsel,” kata Sahbirin pada rapat paripurna, Banjarmasin, Rabu (21/9/2022).
Sahbirin menginginkan, rancangan APBD 2023 mampu menjawab kebutuhan dan tantangan yang dihadapi di tahun depan, khususnya mencapai enam prioritas pembangunan, diantaranya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing, optimalisasi sektor industri, UMKM, pertanian dan pariwisata, memperkuat infrastruktur pemenuhan pelayanan dasar dan pengembangan perekonomian daerah, meningkatkan tata kelola pemerintahan yang fokus pada pelayanan publik, meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup untuk mendukung ketahanan bencana, mewujudkan Kalsel sebagai gerbang Ibu Kota Negara (IKN), serta sebagai pendukung food estate.
“Dengan kebersamaan pemerintah daerah, DPRD dan seluruh pemangku kepentingan kita bisa mewujudkan proritas pembangunan, demi menyongsong pencapaian Kalsel Maju sebagai gerbang IKN,” sebut Sahbirin.
Selanjutnya, adapun struktur APBD yang tertuang dalam rancangan APBD 2023, diantaranya pendapatan daerah dianggarkan dengan proyeksi sebesar Rp6,7 triliun, belanja daerah dianggarkan sebesar Rp6,6 triliun, terjadi surplus anggaran sebesar Rp102,8 miliar. Kemudian pada posisi penerimaan pembiayaan, yaitu pada jenis pembiayaan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya, dianggarkan sebesar Rp60 miliar dan pengeluaran pembiayaan dianggarkan sebesar Rp162,8 miliar. MC Kalsel/Ar