Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar rapat teknis penyusunan profil keanekaragaman hayati Kalsel, di Banjarbaru, Rabu (18/5/2022).
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, menyebutkan keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan peranan-peranan ekologisnya yang meliputi keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies dan keanekaragaman genetik.
“Keanekaragaman hayati bervariasi menurut masing-masing daerah. Disamping itu, dalam batas tertentu, masing-masing daerah menunjukan kekhasan, baik tumbuhan, tanaman maupun satwa atau hewannya,” kata Hanifah, saat membuka rapat teknis tersebut.
Menurut Hanifah, secara alami komponen keanekaragaman makhluk hidup mempunyai keterbatasan persebaran, sehingga tiap daerah pun menunjukan kekhasan dalam menampilkan keanekaragaman hayatinya.
“Tingginya tingkat keanekaragaman hayati suatu daerah memberikan peluang pemanfaatan yang lebih tinggi, karena semakin banyaknya pilihan dan cadangan dalam bentuk barang dan jasa yang dapat dimanfaatkan,” kata Hanifah.
Berdasarkan PermenLH Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati di Daerah pada Pasal 3 Ayat 1, disebutkan bahwa dalam rangka menyusun perencanaan konservasi keanekaragaman hayati diperlukan informasi mengenai kondisi dan potensi keanekaragaman hayati yang disusun dalam bentuk profil keanekaragaman hayati daerah.
Adapun ruang lingkup profil keanekaragaman hayati ini nantinya berisi tentang informasi umum daerah, peraturan daerah, kelembagaan daerah, tata ruang daerah, keanekaragaman hayati daerah.
“Meliputi kondisi bentang alam, keanekaragaman hayati ekosistem, keanekaragaman hayati spesies dan genetik serta pengetahuan tradisional terkait sumber daya genetik,” tambah Hanifah.
Dari kegiatan rencana penyusunan profil keanekaragaman hayati daerah ini, diharapkan Hanifah, dapat memberikan manfaat dan nilai penting bagi daerah yaitu sebagai data dasar mengenai keanekaragaman hayati daerah, kekuatan tawar pada saat komponen keanekaragaman hayati akan diakses oleh pemohon.
Serta pendukung pengambilan keputusan, perumusan kebijakan, penyusunan strategi dan rancang tindak pengelolaan keanekaragaman hayati daerah.
Hanifah pun berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat meningkatkan kapasitas pemahaman, pengetahuan dan keterampilan di tingkat Provinsi dan Kab/Kota dalam mengidentifikasi dan mengumpulkan data atau informasi keanekaragaman hayati yang terdapat di berbagai lembaga yang ada di daerah untuk dijadikan bahan analisis yang diperlukan dalam penyusunan keanekaragaman hayati ini. MC Kalsel/Rns