Nilai Tukar Petani (NTP) di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Maret 2022 naik 0,06 persen dibandingkan NTP Februari 2022, dari 112,35 menjadi 112,41.
“Kenaikan NTP pada Maret 2022 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Yos Rusdiansyah, Banjarbaru, Jumat (1/4/2022).
Kenaikan ini juga dipengaruhi oleh naiknya NTP di dua subsektor pertanian, yaitu tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,08 persen dan perikanan sebesar 1,10 persen.
Sementara, NTP pada tiga subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu tanaman pangan sebesar 0,64 persen, tanaman hortikultura sebesar 0,05 persen, dan peternakan sebesar 2,31 persen.
Terkait harga, Yos menyebutkan rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik 0,24 persen, dari Rp5.540,58 per Kg di bulan Februari 2022 menjadi Rp5.553,68 per Kg di bulan Maret 2022, yang disebabkan masih banyak transaksi padi lokal dengan kualitas lebih baik, sehingga harga penjualan gabah cenderung naik.
“Sedangkan, harga gabah di tingkat penggilingan naik 0,23 persen dari Rp5.634,20 per Kg di bulan Februari 2022 menjadi Rp5.647,15 per Kg di bulan Maret 2022,” ujar Yos. MC Kalsel/scw