Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan optimis dibulan Februari nilai ekspor akan kembali naik seiring dengan faktor pendorongnya Batubara yang telah dicabutnya larangan ekspor sejak pertengahan Januari lalu.
Tidak hanya di batubara, ada juga peningkatan pada produk kayu, rotan dan perikanan yang turut mendorong meningkatnya ekspor Kalsel di bulan Februari.
Sedangkan penurunan ekspor bulan Januari 2022 berbanding Desember 2021 sebesar sekitar 48,30 persen.
“Penurunan terjadi sangat signifikan pada komoditas batubara sebesar 51,73 persen, disusul Kelapa Sawit atau CPO sebesar 43,02 persen, sehingga ekspor Kalsel terkoreksi sebesar 48,30 persen”, kata Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani, Banjarmasin, Selasa (2/3/2022).
Hal ini karena realisasi ekspor bulan Januari 2022 Rp446.269.632 dibanding dengan Desember 2021 Rp836.150.050, terkoreksi turun Rp416.880.427 atau turun 48,30%.
Selanjutnya, Birhasani menyebutkan untuk Komoditi ekspor bulan lalu seperti kayu dan hasil perikanan nilai dan volumenya tidak terlalu besar sehingga tidak berpengaruh signifikan.
“Terjadinya penurunan yang cukup besar tersebut sebenarnya sudah kita perkirakan pada awal Januari lalu, ini disebabkan adanya kebijakan Pemerintah Pusat yang pada tanggal 1 hingga pertengan Januari lalu melarang ekspor batubara ke luar negeri, sementara batubara adalah komoditi unggulan ekspor Kalsel”, ujar Birhasani.
Selain batubara, Komoditi unggulan Kalsel lainnya adalah hasil perkebunan, yaitu kelapa sawit, juga terjadi penurunan dikarenakan masih belum kondusifnya produk minyak goreng di dalam negeri dimana sejak akhir Januari pemerintah menata ulang kebijakan perdagangan luar negeri tuk CPO. MC Kalsel/scw